Bupati: Helipad di Kepulauan Seribu Dibangun untuk Wisata Religi
Harganya disebut lebih murah daripada sewa boat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi, mengatakan bahwa helipad yang ada di Pulau Panjang semula dibangun untuk menarik wisatawan. Fungsinya untuk melihat keindahan atau wisata religi.
"Tujuan kami untuk menarik wisatawan yang ingin datang ke Pulau Seribu melalui transportasi udara," ujar Junaedi, di Ruang Rapat Komisi A DPRD DKI Jakarta, Senin (11/7/2022).
Dia menuturkan, Pulau Panjang kerap menjadi destinasi wisata religi karena ada makam sosok yang dihormati di pulau tersebut, yakni Sultan Mahmud Zakaria.
“Kan ada sarana masjid yang kita bangun. Jadi harapan kita ke depan, bisa menumpang heli-heli yang ada di Pondok Cabe, Halim, untuk mendarat ke lokasi destinasi wisata,” tuturnya.
Baca Juga: Ada Helipad di Pulau Seribu, Ketua DPRD DKI Dalami Penyalahgunaan Izin
1. Harga sewa disebut lebih murah
Junaedi juga mengatakan, harga sewa helikopter dibandingkan sewa kapal boat jauh lebih murah. Jika menggunakan helikopter harganya mencapai Rp6 juta hingga Rp7 juta. Harga ini disebut lebih terjangkau karena bisa digunakan untuk 6 orang penumpang.
“Sebenarnya lebih murah kalau dibanding sewa kapal boat, kalau heli itu Rp6-7 juta satu heli buat enam orang. kalau boat kan bisa lebih dari itu. Ketika ada cuaca yang tidak bersahabat seperti ombak, cuaca ekstrim, bisa menggunakan helikopter,” terangnya.
Junaedi menjelaskan, di Pulau Panjang sebenarnya telah dibangun runway untuk pesawat kecil sejak 2005. Namun pembangunannya tidak berjalan.
Baca Juga: Wagub Riza Sebut Helipad di Pulau Panjang Sudah Ada Sejak Lama