Demokrat DKI Kritik Kenaikan Harga BBM, Orang Miskin Diprediksi Tambah
Harusnya APBN 2022 masih bisa menutupi subsidi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Partai Demokrat DKI Jakarta menyoroti keputusan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono, menilai seharusnya pemerintah dapat berhemat dalam menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Saya tidak melihat adanya upaya pemerintah berhemat sebelum meminta rakyat, untuk hidup lebih sulit dengan menaikkan harga BBM ini," kata Mujiyono dalam keterangan tertulis, Senin (5/9/2022).
Baca Juga: Rencana Kenaikan Harga BBM Belum Pengaruhi Harga Barang Pokok di Jabar
Baca Juga: Harga BBM Naik: Bukti Inkonsistensi Rezim Jokowi
1. Berdampak pada kenaikan harga barang
Mujiyono mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi bisa berdampak kenaikan harga barang seperti bahan pokok. Menurutnya, masyarakat belum siap menghadapi kenaikan harga BBM setelah inflasi bahan pangan (volatile food) tahunan menyentuh 11 persen, secara year on year pada Juli 2022.
"Kondisi masyarakat saat ini belum siap menghadapi kenaikan harga BBM, apalagi setelah inflasi bahan pangan (volatile food) secara tahunan hampir menyentuh 11 persen YoY pada Juli 2022," kata dia.
Mujiyono menyebut, kenaikan harga BBM akan menciptakan efek berantai berupa kenaikan harga-harga barang secara umum. Apalagi, dari data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia mencatatkan kenaikan harga pangan telah melewati angka 10 persen.
Baca Juga: Harga BBM Subsidi Naik, PKS: Pemerintah Tak Dengar Rakyat!
Baca Juga: Harga BBM Naik, Pengamat: Makin Sedikit Orang Naik Angkutan Umum