TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jumlah Pengangguran di DKI Jakarta Turun 133 Ribu Orang

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) turun 2,45 persen.

Ilustrasi pencari kerja (Dream.co.id)

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta melaporkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) mengalami penurunan sebesar 2,45 persen dari 10,95 persen menjadi 8,50 persen pada Agustus 2021 dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah pengangguran terbuka adalah persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja.

Penurunan itu sama dengan jumlah tenaga kerja yang terserap, yakni sebesar 78 ribu orang dan jumlah pengangguran yang turun sebanyak 133 ribu orang. 

“Penurunan TPT Jakarta menjadi yang tertinggi di antara seluruh provinsi di Indonesia,” kata Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta, Buyung Airlangga, dikutip dari Berita Resmi Statistik, Jumat (5/11/2021).

Baca Juga: SMRC: Publik Nilai Upaya Pemerintah Tangani Pengangguran Makin Buruk 

1. Terjadi pada angkatan laki-laki dan perempuan

Ribuan buruh mengikuti aksi unjuk rasa di Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang, Banten (ANTARA FOTO/Fauzan)

Penurunan TPT ini, terjadi baik pada angkatan kerja laki- laki maupun perempuan. Penurunan TPT perempuan lebih besar daripada laki- laki. Data menunjukkan, penurunan TPT perempuan sebesar 2,64 persen sedangkan laki-laki sebesar 2,33 persen. 

“TPT juga mengalami penurunan di seluruh kabupaten/kota yang ada di Jakarta kecuali Kabupaten Kepulauan Seribu. Penurunan TPT terbesar terjadi di Kota Jakarta Selatan yaitu sebesar 3,46 persen,” katanya. 

2. Menunjukkan pemulihan ekonomi

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir, masih memberikan dampak pada kondisi ketenagakerjaan di Jakarta. Namun, dampak yang terjadi sudah mulai menunjukkan adanya pemulihan. Hal ini ditandai dengan turunnya pengangguran sebanyak 77 ribu orang. 

Di samping itu, penurunan pekerja yang sementara tidak bekerja karena alasan Covid-19 sebanyak 29 ribu. Pekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena alasan Covid-19 juga turun sebanyak 393 ribu.

Kendati begitu, jumlah penurunan pengangguran terbuka berlawanan dengan jumlah bukan angkatan kerja (BAK) karena Covid-19. Mereka adalah penduduk yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan sedang tidak mencari pekerjaan. 

“Misalnya pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, dan pensiunan yang menunjukkan kenaikan sebanyak 3.743 menjadi 44 ribu orang,” kata dia.

Baca Juga: Sejarah Hari Pemberantasan Kemiskinan Sedunia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya