TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pembukaan Car Free Day Jakarta Tergantung Kondisi Kasus COVID-19

Pembukaan CFD berpotensi timbulkan kerumunan

Suasana Jakarta sekitar MH Thamrin saat PPKM Darurat pada Minggu (4/7/2021). (IDN Times/Sachril Agustin Berutu)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempertimbangkan rencana dibukanya kembali car free day (CFD), pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1.  

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, dibukanya CFD sangat tergantung pada jumlah kasus positif COVID-19. 

“Jadi terhadap pembukaan itu sangat tergantung dengan jumlah kasus positif,” kata Syafrin, ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (8/11/2021).

Baca Juga: Wagub DKI: PPKM Level 1 Tak Jamin Reuni 212 Bisa Digelar

1. Jumlah kasus COVID di Jakarta masih fluktuatif

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Dia menuturkan, angka kasus positif kasus COVID-19 di DKI Jakarta masih fluktuatif. Pihaknya pun melakukan koordinasi dengan Satgas COVID-19. Sehingga, pembukaan CFD nantinya tidak hanya melihat dari animo masyarakat saja.

“Itu menjadi penting, tidak hanya melihat animo masyarakat masuk ke kawasan CFD,” terang dia.

2. Wagub masih pertimbangkan pembukaan CFD

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pembukaan CFD dilakukan atas dasar kesepakatan bersama. Hal ini memang menyusul sudah dibukanya tempat karaoke dengan kapasitas terbatas.

Berbeda dengan karaoke, CFD lebih berpotensi menimbulkan kerumunan sehingga potensi penularannya lebih tinggi.

“Karaoke kan sudah, namun harus diperhatikan juga, kapasitas 20 persen, dengan ruang 50 persen. Terkait CFD sedang dipertimbangkan, karena CFD itu dapat menimbulkan kerumunan dan potensi Covid,” tutur dia.

Baca Juga: Wagub DKI Klaim Banjir Jakarta Bisa Surut Sebelum 6 Jam

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya