Rektor UBL Yusuf Sulfarano Barusman Dikukuhkan sebagai Guru Besar
Dia soroti pergeseran peradaban di industri 4.0
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Revolusi Industri 4.0 yang antara lain ditandai dengan optimasi digitalisasi juga memicu perguruan tinggi untuk berubah.
"Munculnya penggunaan Internet of Things, keberadaan jaringan, juga sangat mempengaruhi perkembangan industri," kata M. Yusuf Sulfarano Barusman, di Bandar Lampung, Sabtu, 12 Oktober 2019.
Yusuf Sulfarano Barusman menyampaikan hal itu dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar dalam bidang ilmu manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bandar Lampung.
Dalam sidang senat terbuka yang dihadiri oleh 1.000-an tamu, termasuk kepala daerah di Provinsi Lampung, Prof. Dr. Ir. M. Yusuf Sulfarano Barusman, MBA, menyampaikan pidato ilmiah berjudul "Kapabilitas Dinamik, Berpikir Sistem dan Organisasi Pembelajaran Sebagai Solusi Kompleksitas Manajemen Menghadapi Revolusi Industri 4.0".
"Judul ini diangkat dari keprihatinan kami atas banyaknya permasalahan di kehidupan kita baik berbangsa dan bernegara, maupun dalam berorganisasi dan masyarakat yang berkaitan dengan mis-management," kata Yusuf Barusman yang juga menjabat sebagai rektor Universitas Bandar Lampung.
Baca Juga: 10 Universitas Terbaik di Dunia 2020 Versi Times Higher Education
1. Di milenium ketiga, perkembangan teknologi mempengaruhi kehidupan secara signifikan
Menyitir pemikir Yuval Noah Harari, Yusuf Barusman mengatakan saat ini terjadi shifting civilization, pergeseran peradaban, yang mempengaruhi tidak hanya metode kerja industri, tetapi juga penggunaan internet secara masif.
"Terjadi koneksi data kita kepada suatu sistem data besar (Big Data), di mana kita tidak tahu data- data pribadi kita diambil. Saat ini kita sudah sangat telanjang," kata Yusuf Barusman.
Insinyur Pertanian lulusan Institut Pertanian Bogor ini menyoroti perkembangan teknologi finansial yang kian masif yang berdampak kepada sistem pembayaran, sistem pembiayaan, yang akhirnya berdampak kepada sistem perdagangan dan perekonomian.
Data dari Global Bankcruptcy Report (2017) menyebutkan 39,1 persen perusahaan di Eropa harus gulung tikar terutama karena ditinggalkan nasabahnya yang beralih menggunakan teknologi finansial
Baca Juga: Ini Jawaban Rektor Universitas Mulawarman Atas Ancaman Menristekdikti