Bagaimana Media Berpartisipasi dalam Pemberantasan Hoax di Medsos?
Berikut adalah tanggapan dari beberapa Pemred media daring
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pada era digital saat ini, tidak sedikit orang yang terhubung dengan internet dan memiliki akun media sosial. Banyak sumber informasi yang bisa diakses dengan mudah dan cepat melalui media sosial, tetapi tidak sedikit pula yang menyalahgunakan informasi tersebut untuk melakukan penyebaran hoax.
“Saya kira benar bahwa hoax, miss-informasi, dan disinformasi berkembang biak luar biasa cepat,” ujar Editor in Chief Narasi Zen Rachmat Sugito, saat menjadi pembicara Social Media Week di Senayan City, Jakarta Selatan, pada Kamis (14/11).
Baca Juga: 6 Ciri Nyata Berita Hoaks yang Wajib Kamu Waspadai, Jangan Asal Sebar
1. Hoaks berkembang biak
Penyebaran hoax yang begitu cepat membuat verifikasi tidak dapat melampaui hoax. Zen mengatakan, hoax dianologikan layaknya pertumbuhan makanan seperti daya hitung satu hingga lima.
"Di lapangan baru sampai angka lima, penduduk sudah di angka 32. Saya kira analogi itu bisa dipakai, verifikasi mungkin baru lima kali, tapi hoax bisa 32 kali," ujar Zen
Tidak mudah dan bahkan hampir mustahil bagi media massa untuk membereskan seluruh hoax karena tugas media massa sendiri tidak hanya itu.Oleh karenanya, kembali lagi menjadi keputusan redaksi untuk hoax yang perlu ditangani terlebih dahulu.
Baca Juga: Stop Hoax Festival, Cara Asyik Ajak Masyarakat Jogja Berantas Hoaks