4 Naskah Kuno Indonesia dalam Prangko Dirilis, Begini Tampilannya
Ayo para kolektor prangko segera dapatkan edisi terbarunya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PT Pos Indonesia bekerja sama dengan PT Peruri dan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) mengeluarkan empat prangko baru bertemakan arsip kuno. Peluncuran prangko tersebut bersamaan dengan pembukaan Perpus Expo 2019 yang akan diselenggarakan dari 5-22 September 2019.
Empat naskah kuno yang dipilih adalah La Galigo, Babad Dipanegara, Negarakertagama, dan Cerita Panji. “Yang paling penting, empat naskah itu sudah diakui dunia sebagai Memory of The World (MoW) UNESCO,” kata Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando di Jakarta Pusat, Kamis (5/9).
“Ini juga menunjukkan, apa yang selalu saya katakan, bahwa kita merupakan bangsa yang hebat. Keturunan kita, nenek moyang kita adalah para pembaca,” tambahnya.
Bagaimana sih tampilan prangko baru itu?
Baca Juga: Perpusnas Ajak Masyarakat Indonesia Terus Sampaikan Ilmu Pengetahuan
1. Babad Dipanegara
Babad Dipanegara merupakan satu-satunya versi naskah yang bertuliskan dari naskah asli, yang ditulis pada 1831-1832. Naskah ditulis menggunakan aksara pegon dan bahasa Jawa kuno.
Setelah kematian Pangeran Diponegoro di Makassar pada 8 Juni 1855, anggota kehormatan pemerintah kolonial Bataviaasch Genootschap van Kunsten En Wetenschappen, menyalin naskah tersebut pada sekitar 1860-an. Setelah itu, naskah aslinya dikembalikan kepada keluarga Diponegoro di Makassar dan keberadaannya diyakini telah hilang.
Baca Juga: Bisa Jadi Koleksi, Ini Prangko Edisi Khusus Asian Games 2018