Ini Pesan Aa Gym kepada Cawapres Ulama
Duh kalau politisi ngomongnya seperti ini, adem negeri ini.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times- Pendakwah sekaligus pengasuh Pesantren Daarut Tauhid, Abdullah Gymnastiar, berpesan kepada seluruh masyarakat untuk mengedepankan prasangka baik kepada hasil Ijtima ulama.
Terlepas daripada dukungannya, apakah mendukung Joko 'Jokowi' Widodo dua periode atau mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden 2019-2024.
"Ini harus didengungkan di negeri ini. Jadi kalau dengar Ijtima ulama, semua husnuzon, semuanya berprasangka baik. Apakah ulama ini mendukung pasangan calon ini atau mendukung pasangan calon itu," katanya dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC) TV One, Selasa (7/8).
1. Ulama harus menjadi sopir
Menanggapi rekomendasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, yaitu Abdul Somad dan Salim Segaf Al Jufri, sebagai bakal calon pendamping Prabowo Subianto, pria kelahiran 1962 itu meminta supaya mereka dan ulama lainnya memiliki peran penting. Bukan hanya sebagai figur yang mendongkrak elektabilitas kemudian ditinggalkan.
"Ulama ini adalah bagian nyata dari bernegara. Sejarahnya jelas. Yang penting adalah ulama jangan dipakai untuk mendorong mobil, kalau mobilnya sudah maju, ditinggal itu ulama. Ini yang saya gak setuju. Ulama harus jadi sopir, jadi harus berani mengingatkan 'pak sopir, ini salah'. Kalau gak nurut, saya gak mau satu mobil. Makanya harus benar-benar yang memiliki leadership yang bagus," papar dia.
Baca Juga: Zulkifli Hasan Bertemu Jokowi di Istana, Ini Tanggapan Gerindra
Baca Juga: Putri Amien Rais Menangis, Berharap Somad Jadi Cawapres Prabowo