Ridwan Kamil Keluhkan Sulitnya Mencapai Herd Immunity di Jawa Barat
Dosis vaksin terbatas jadi sulit buat skenario vaksinasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengeluhkan sulitnya mencapai herd immunity atau kekebalan imunitas. Tantangan utamanya adalah keterbatasan infrastruktur vaksinasi.
“Sebagai provinsi paling besar (jumlah penduduk), maka tantangan Jawa Barat adalah pengalinya yang paling banyak. Urusan vaksin kami harus menyuntikkan 48 juta orang untuk 70 persen total penduduk dari hampir 50 juta,” kata Emil, sapaan Ridwan Kamil, saat menghadiri rilis survei Indikator Politik Indonesia, Minggu (21/2/2021).
"Kemarin saya menghitung, ketidakcukupan infrastruktur (vaksinasi) menjadi ancaman,” sambungnya.
Baca Juga: Jokowi Sudah 2 Kali, Masyarakat Masih Banyak Tolak Vaksinasi COVID-19
1. Dua kondisi untuk mencapai kekebalan imunitas
Mantan Wali Kota Bandung itu menjelaskan dua kondisi yang bisa mendorong Jawa Barat menuju kekebalan imunitas. Sayangnya, Emil harus menggantungkan dua hal tersebut kepada Pemerintah Pusat.
“(Kondisi) satu, jumlah vaksinnya harus siap. Kita mau ngejar (kekebalan imunitas) ternyata gak sampai (dosisnya). (Kondisi kedua) kalau dosisnya siap untuk 70 persen, tapi kecepatan suntiknya lambat,” ujar Emil.
Akibatnya, lanjut Emil, orang-orang yang baru disuntik vaksin sekali harus berinteraksi dengan orang-orang yang sudah disuntik vaksin dua kali. Bukan tidak mungkin mereka berinteraksi dengan orang yang bahkan belum disuntik vaksin.
“Akhirnya gak kecapai (kekebalan imunitas). Yang satu sudah mulai lemah, yang satu baru mulai membangun anti bodinya. Akhinya (nanti) terlihat statistik tercapai 70 persen, tapi itu kumpulan orang-orang yang tidak setara imunitasnya,” tuturnya.
Baca Juga: Bappenas Prediksi Herd Immunity Tercapai Maret 2022