Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Seli Handayani menjadi satu dari sekian orang yang merasakan berkah di setiap pertandingan Persija Jakarta.
Perempuan berusia 23 tahun ini selalu hadir untuk memanfaatkan momentum hiruk-pikuk Gelora Bung Karno (GBK) untuk menjajakan barang dagangannya.
Baca juga: Lawan Arema Sore Ini di Gelora Bung Karno, Persija Antisipasi Bola Mati
1. Mulai berdagang sejak pukul 07.00 WIB
IDN Times/Vanny El Rahman Perjuangan Seli bersama rekannya untuk mendapat lapak strategis bukan perkara mudah. Dirinya harus rela bersiaga di seputaran GBK sejak pagi tadi.
"Ini dapetin tempatnya dari pagi, jam 0.700 WIB. Kalau gak gitu, gak dapet tempat," kata Seli kepada IDN Times, Sabtu (31/3).
2. Untuk setiap lapaknya, dipatok Rp40 ribu
IDN Times/Vanny El Rahman Berdasarkan penuturan gadis yang sehari-hari berdagang di Ciracas ini, untuk setiap lapak yang ditempati pedagang, mereka harus merogoh koceh sebesar Rp40 ribu.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
"Persatu lapaknya saya ditarikin Rp40 ribu ya. Gak tau itu ama siapa ditarikinnya. Pokoknya kata mereka buat uang keamanan sama kebersihan. Habis bayar udah kita gak diganggu," tambahnya.
3. Omset maksimal hingga Rp3 juta
IDN Times/Vanny El Rahman Seli telah berdagang 'secara musiman selama tiga bulan terakhir. Dia menjajalkan berbagai souvenir, mulai dari jersey, training kit, kaos, syal, topi, hingga tas. Harganya juga bervariasi, dia membuka harga dari Rp50 ribu - Rp180 ribu.
Dari sekian banyak lapak yang menjamur di gerbang GBK, Seli mengklaim kalau barang dagangannya memiliki kualitas berbeda.
"Kalau dagangan kita bahannya bagus. Kita ada barang ori juga. Nah untuk keuntungannya beda-beda sih ya. Paling sedikit Rp1 juta, paling banyak Rp3 juta," sambung dia.
Baca juga: Persija Vs Arema: Petugas Keamanan Gelar Apel Gabungan