TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Yuk! Kenali 4 Tanda Lingkungan Kamu Terpapar Radikalisme

Mari bersama-sama jaga orang yang kita sayang

IDN Times/Sukma Shakti

Surabaya, IDN Times- Tindakan radikalisme adalah musuh bersama. Bukan hanya pemerintah yang berkewajiban untuk membendungnya. Kita sebagai masyarakat juga wajib untuk menghalangi paham yang merusak menghancurkan Tanah Air yang kita cintai ini. 

Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigen Pol. Hamli meminta masyarakat untuk mengenali tanda-tanda bila orang-orang tercinta di lingkungan kita sudah terkontaminasi paham radikal. 

"Ada 3 term, yaitu intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Intoleransi itu seperti gatal-gatal. Radikalisme itu sudah bersin dan terorisme itu sudah batuk-batuk. Jadi cukuplah dari gatal-gatal dulu bisa diobati," jelas Hamli saat memenuhi undangan kuliah umum di Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Selasa (14/8). 

Untuk itu, dia menyampaikan 4 ciri-cirinya. Apa saja sih?

1. Mendadak anti-sosial

Ilustrasi (Pixabay)

Perubahan karakter secara signifikan menjadi tanda yang paling mudah dikenali. Bila sebelumnya ia senang bermain dan ceria, kemudian ia mendadak jadi pendiam, lingkungan sekitar perlu memberikan perhatian lebih kepadanya. 

"Lebih banyak mengasingkan diri dan tidak suka pada keramaian dengan teman sebaya dan sepermainan," lanjutnya. 

2. Memiliki komunitas lain yang dirahasiakan

Ilustrasi rahasia (Pixabay)

Tidak bisa dipungkiri, radikalisme tumbuh subur di kalangan akar rumput melalui gerakan bawah tanah. Salah satu cara yang paling efektif adalah melalui komunitas-komunitas yang tidak jelas asal juntrungannya. 

"Menghabiskan waktu lama dengan komunitas lain yang dirahasiakan. Biasanya sebagaimana tahapan radikalisasi, mereka membutuhkan intensitas pertemuan di tempat yang tidak diketahui dan dirahasiakan," terang Hamli.

Baca Juga: Mendagri Minta Camat dan Kades Bisa Deteksi Dini Terorisme

3. Sensitif dengan segala hal berbau agama

elshinta.com

Mereka yang telah terdoktrin oleh paham radikal, biasanya mudah sensitif dengan pembicaraan yang berbau agama. Mereka biasanya lebih vokal untuk menyuarakan pandangan agama yang menurutnya benar.

Dia melanjutkan, "Mengalami perubahan sikap emosional ketika berbicara seputar pandangan politik dan keagamaan. Mendadak ia jadi pemarah diajak bicara agama dan politik,".

Baca Juga: Jaksa Minta Hakim Bekukan JAD Karena Terkait Terorisme

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya