Sekilas Sejarah dan Makna Hari Raya Tri Suci Waisak
Tri Suci Waisak berasal dari tiga peristiwa penting
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Umat agama Buddha merayakan Hari Raya Tri Suci Waisak 2565 BE (Buddhist Era) yang jatuh pada Rabu 26 Mei 2021.
Keputusan merayakan Tri Suci Waisak ini berawal dari keputusan dalam Konferensi Persaudaraan Buddhis sedunia (World Fellowship of Buddhists - WFB) di Sri Lanka pada 1950.
Dalam sejarahnya, nama Tri Suci Waisak menggambarkan tiga peristiwa penting bagi umat Buddha. Ketiga peristiwa itu terjadi pada bulan purnama Mei, namun sesekali jatuh pada akhir April atau awal Juni.
Ada banyak makna dan nasihat di balik perayaan Waisak, terutama tentang perjalanan spiritual Sidharta Gautama.
Baca Juga: Umat Buddha Semarang Rayakan Waisak saat Gerhana Bulan Total
1. Kelahiran Pangeran Sidharta Gautama
Peristiwa penting pertama yang menjadi latar belakang perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak adalah kelahiran Pangeran Sidharta Gautama pada 623 SM di Taman Lumbini. Kini, Sidharta Gautama lebih dikenal sebagai Buddha Gautama, pendiri ajaran Buddha.
Berdasarkan catatan sejarah umat Buddha, Taman Lumbini yang terletak di Kapilavastu, perbatasan Nepal dan India, adalah tempat Ratu Mayadevi melahirkan Siddhartha Gautama.
Tempat ini diresmikan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia Unesco pada 1997, dan termasuk dalam empat tempat suci bagi umat Buddha selain Kushinagar, Bodh Gaya, dan Sarnath.
Baca Juga: Umat Buddha Diminta Rayakan Waisak di Rumah
Editor’s picks
Kemudian peristiwa penting kedua yang disebutkan dalam Tri Suci Waisak adalah diangkatnya Pangeran Sidhartha menjadi Buddha Gautama, setelah mencapai penerangan agung pada usia 35 tahun.
Peristiwa ini terjadi saat Buddha Gautama melakukan pertapaan di Bodh Gaya pada 588 SM. Bodh Gaya merupakan nama sebuah kota di negara bagian Bihar, India.
Baca Juga: Renungan Waisak di Borobudur: Umat Manusia Tidak Mau Introspeksi Diri
Baca Juga: Kemenag Imbau Umat Buddha Rayakan Waisak 2.564 dari Rumah