Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah menutup operasional penyelenggaraan ibadah haji 1444 H pada 5 Agustus 2023. Hal itu ditegaskan bersamaan dengan kedatangan petugas haji Indonesia di Bandara Soekarno - Hatta setelah bertugas selama lebih 70 hari.
Namun Yaqut juga mengumumkan bahwa masih ada jemaah haji Indonesia yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).
Baca Juga: Jemaah Haji Wafat 661 orang, Melebihi Musim Haji 2017 dan 2015
1. 76 jemaah masih dirawat
Kepala Kantor Urusan Haji (KUH) Indonesia, Nasrullah Jasam (kiri), Direktur Bina Haji Arsad Hidayat (kanan) (IDN Times/Sunariyah) Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), sampai hari ini, ada 76 jemaah yang dirawat di RSAS.
Dari jumlah total tersebut, sebanyak 31 orang dirawat di RSAS Makkah, 37 di RSAS Madinah, sedang 8 jemaah dirawat di RSAS yang ada di Jeddah.
2. Jemaah yang sembuh akan diantar pulang ke Tanah Air
ilustrasi haji (IDN Times/Aditya Pratama) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Kemenag memastikan, proses pemantauan dan pendampingan jemaah dilaksanakan oleh Tim Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI di Jeddah.
Konsul Haji KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam menuturkan pihaknya sudah menetapkan tiga penanggung jawab di tiga rumah sakit tersebut.
"Kami telah menetapkan tiga PIC untuk update informasi jemaah sakit yg masih dirawat di RSAS Makkah, Madinah, dan Jeddah," kata dia melalui pesan singkat, Senin (7/8/2023).
Menurutnya, PIC dan tim KUH KJRI Jeddah akan melakukan pemantauan secara berkala kondisi jemaah di RSAS. Pihak keluarga yang ingin mendapatkan update kondisi jemaah bisa menghubungi para PIC.
"Kami berharap kondisi jemaah yang dirawat bisa lekas sehat. Jika oleh rumah sakit sudah dinyatakan layak terbang, akan kita antar untuk pulang ke Tanah Air," sebut Nasrullah.
Baca Juga: Haji Ramah Lansia, 663 Jemaah Haji Ditanazulkan