Anas Sebut Pidato di Jeddah Ekspresi Kezaliman, Sindir SBY?
Anas terpilih sebagai Ketum PKN
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Anas Urbaningrum, kembali menyinggung soal kezaliman. Dia menyindir dengan mengingatkan kepada kadernya bahwa jika jadi pemimpin, maka jangan berpidato di Jeddah. Menurut Anas, pidato itu merupakan bentuk ekspresi kezaliman.
Anas lantas menyebut beberapa petinggi partainya, seperti Gede Pasek Suardika hingga Sri Mulyono sebagai orang-orang yang kemungkinan menjadi pemimpin kelak.
"Jika dipercaya menjadi pemimpin, saya berharap jangan pernah pidato dari Jeddah," kata dia dalam pidato penutupan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) PKN di Jakarta Pusat, Sabtu (15/7/2023).
"Itu misalnya. Karena itu bukan pidato, tapi ekspresi kezaliman. Itu contoh, contoh," lanjut dia, disambut teriakan dari kader PKN.
Baca Juga: Ditanya soal Sowan ke SBY, Anas Urbaningrum Malah Ingin Makan Bakso
Baca Juga: Jadi Ketum PKN, Anas Urbaningrum Ingatkan Jangan Sombong dan Arogan
1. Anas beri ultimatum: Siapapun yang zalim adalah musuh PKN!
Dalam kesempatan yang sama, Anas juga menegaskan, PKN tidak memiliki musuh. Namun, PKN terpaksa mempunyai musuh karena tak sesuai dengan prinsip dan pandangan partai. Anas mengatakan, musuh tersebut ialah pihak yang zalim.
"Saya ingin mengirim pesan, siapapun yang zalim, berpraktik zalim, berperilaku zalim, dia adalah musuh PKN," tutur dia.
Baca Juga: Anas Urbaningrum Beri Ultimatum: Siapapun yang Zalim adalah Musuh PKN!