TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Capres-Cawapres, Ini Cara Ideal Raih Kepercayaan Milenial dan Gen Z

Mayoritas pemilih di Pemilu 2024 merupakan anak muda

Ilustrasi calon presiden (capres) saat berkampanye (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan bertarung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang, sudah mulai berlomba-lomba menggaet dukungan dengan membangun kepercayaan publik.

Mereka berharap, dengan meningkatnya kepercayaan publik bisa mendongkrak perolehan suara dalam Pilpres 2024 mendatang.

Lantas, bagaimana cara yang ideal bagi calon presiden dan wakil presiden untuk membangun kepercayaan masyarakat Indonesia?

Pertanyaan tersebut diajukan pembaca kepada redaksi IDN Times melalui platform pemilu dan politik #GenZMemilih. Selain menampilkan berbagai berita soal pemilu dan politik, platform ini juga menampung berbagai pertanyaan Gen Z dan Milenial seputar politik dan pemilu yang akan dijawab redaksi IDN Times. Yuk simak jawabannya!

Baca Juga: Gen Z Memilih, Ternyata Begini Peran Gen Z di Pemilu 2024

1. Cara efektif bangun kepercayaan publik dengan menepati janji

Pengamat Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago (Instagram)

Pengamat politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago mengatakan, cara yang paling efektif membangun kepercayaan publik ialah dengan komitmen menepati janji yang ditawarkan kepada masyarakat.

"Cara yang paling tepat dilakukan para capres, menempati janji yang sudah ada," kata dia saat dihubungi IDN Times, Selasa (12/9/2023).

Kendati begitu, Arifki mengimbau kepada capres dan cawapres untuk tidak mengumbar janji yang berlebihan. Menurutnya, generasi muda sebagai mayoritas pemilih di 2024 cenderung menyukai pemimpin yang membuat program realistis.

"Kemudian yang kedua jangan terlalu janji muluk-muluk, artinya tentu anak-anak Generasi Z ini membutuhkan bagaimana realitas yang mudah, juga hal-hal yang tidak jauh dari harapan yang memang tidak menjadi sebuah ilusi," tutur dia.

2. Program yang dibuat harus konkret dan dekat dengan masyarakat

Ilustrasi kampanye (IDN Times/Galih Persiana)

Arifki juga memaparkan, capres dan cawapres bisa mendekati pemilih muda dengan menawarkan solusi konkret dari berbagai permasalahan yang ada saat ini.

Program yang ditawarkan pun harus dekat dengan masalah yang dialami masyarakat belakangan ini, seperti ketersediaan lapangan kerja, isu lingkungan, hingga keterjangkauan tempat tinggal.

"Tapi memang ada kedekatan dengan kenyataan, makanya misalnya capres dan cawapres ingin berkomunikasi dengan masyarakat terutama Gen Z tentu yang harus dibahas hal-hal yang realistis bagi mereka, misalnya soal pekerjaan, gaya hidup dan lainnya. Tentu kebutuhan isu-isu ini lebih realistis dibandingkan isu lain," tegas dia.

Baca Juga: Gen Z Harus Kritis Demi Tangkal Hoaks Jelang Pemilu 2024

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya