TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Deklarasi Dukungan, Aktivis 98 Bela Prabowo-Gibran soal Isu Orba

Tudingan neo orba dinilai politis

Deklarasi dukungan Aktivis 98 untuk Prabowo-Gibran di Jakarta Timur (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Sejumlah Aktivis 98 mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Mereka tergabung dalam organisasi bernama Aktivis 98 untuk Prabowo-Gibran.

Aktivis 98 sekaligus Wakil Komandan Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Mangapul Silalahi lantas menjawab berbagai persepsi buruk yang ditudingkan kepada pasangan capres dan cawapres nomor urut dua tersebut.

Baca Juga: Eks Menteri Edhy Prabowo yang Korupsi Ternyata Sudah Bebas Bersyarat

1. Aktivis 98 tegaskan tudingan neo orde baru tidak benar

(IDN Times/Capture Buku Politik Huru Hara Mei 1998)

Mangapul mengatakan bahwa berbagai serangan masif kepada Prabowo - Gibran sengaja dibangun oleh lawan politik untuk menjatuhkan elektoral jelang Pemilu 2024.

Dia lantas menegaskan, berbagai isu yang digunakan untuk menyerang Prabowo-Gibran, khususnya terkait neo orde baru merupakan tudingan yang tidak benar.

"Serangan yang masif dibangun lawan-lawan Prabowo-Gibran yang bertubi-tubi didengungkan ada beberapa yang dapat dikatakan dengan tegas itu tidak benar, seperti isu tentang politik dinasti, nepotisme, neo orde baru, pengkhianat reformasi dan penembakan mahasiswa Trisakti, penculikan aktivis dan pelanggaran HAM, netralitas aparat dan sebagainya," kata Mangapul di Sekretariat Dewan Eksekutif Nasional Rampai Nusantara, Jakarta Timur, Rabu (29/11/2023).

Baca Juga: Bawaslu Putuskan KPU Langgar Aturan Kuota Caleg Perempuan

2. Nilai reformasi masih terjaga baik di pemerintahan Jokowi

Presiden Joko Widodo di lokasi titik nol Ibu Kota Negara Nusantara. Foto Kodam Mulawarman

Aktivis 98 sekaligus Ketum Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar juga menegaskan bahwa di era pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo saat ini, nilai reformasi masih terjaga dengan baik.

"Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) terus diperangi pemerintah Jokowi dengan sepenuh hati," ucap Mardiansyah.

Dia meyakini, isu nepotisme yang mewarnai proses tahapan pilpres tidak benar dan justru terkesan politis.

"Sehingga isu nepotisme yang mewarnai proses tahapan pilpres sungguh tidak dapat dibenarkan dan sangat diyakini ada kepentingan politik kekuasaan yang melatarbelakanginya dengan maksud untuk mendiskreditkan pasangan Prabowo-Gibran," tuturnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya