DPR Diam Saat BBM Naik, Partai Gelora: Persekongkolan yang Sempurna!
Kenaikan harga BBM dinilai penuh agenda di balik layar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah, menilai penderitaan masyarakat saat ini semakin bertambah akibat dampak COVID-19 dan krisis global, termasuk kenaikan harga BBM.
Dia menilai, seharusnya pemerintah tidak memakai instrumen APBN sebagai alasan untuk menambah beban rakyat.
Menurutnya, pada saat yang sama pemerintah mendapatkan windfall atau 'durian runtuh' dari keuntungan beberapa komoditas, disamping harga minyak dunia saat ini sedang turun.
Baca Juga: Bakal Demo BBM 13 September, Mahasiswa Ajak Rakyat Gelar Konsolidasi
Baca Juga: BBM Naik, Harga Kamar Hotel di Jateng Ikut Naik, Porsi Menu Dikurangi
1. Fahri pertanyakan fungsi anggaran dan pengawasan DPR
Dia mengaku tidak heran apabila keputusan pemerintah itu dianggap sebagai agenda di belakang layar yang dikerjakan secara diam-diam. Terlebih DPR sebagai pihak pengawas anggaran sudah tidak lagi kritis.
"Keputusan ini dianggap penuh dengan agenda di belakang layar, sembunyi-sembunyi, dan tidak transparan. Kami sayangkan, anggota DPR-nya sejak Omnibus Law itu, fungsi anggaran dan pengawasan dimatikan sehingga tidak ada perdebatan. Persekongkolan mereka sudah sempurna, kekuatannya sudah tidak ada," ujarnya dalam acara Gelora Talk, dikutip (9/9/2022).
Baca Juga: Susul Harga BBM, Tarif Angkot Jakarta Bakal Naik Rp1.000
Baca Juga: Naik Mobil Komando, Fahri Hamzah: Anis Matta Presiden 2024!