TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Duet Prabowo dan Muhaimin Dinilai Berpeluang Terwujud di Pilpres 2024

Peluang Cak Imin jadi cawapres terbuka lebar pada 2024

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar usai melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Sabtu (18/6/2022). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, meresmikan Kantor Sekretariat Bersama (Sekber) sebagai wadah untuk menghadapi Pemilu Serentak 2024. 

Menanggapi hal tersebut, pengamat politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, menilai langkah Gerindra dan PKB yang meresmikan sekber menunjukkan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) ini lebih maju dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Perubahan. 

“Ya, kalau sudah punya sekber berarti Gerindra-PKB terlihat lebih serius dibandingkan KIB dan Koalisi Perubahan dalam membangun koalisi. Koalisi Perubahan masih sibuk tarik menarik siapa yang bakal menjadi cawapres Anies. Sedangkan KIB masih ragu dan bingung menentukan kandidat dari ketua umum parpol,” ujar Arifki dalam keterangannya, Rabu (25/1/2023).

Diketahui, KIB terdiri dari Partai Golkar, PPP, dan PAN. Sedangkan, Koalisi Perubahan Partai NasDem, PKS, dan Partai Demokrat yang sampai sekarang belum resmi mendeklarasikan koalisinya.

Baca Juga: Gerindra-PKB Resmikan Sekber, Cak Imin Jadi Cawapres Prabowo?

Baca Juga: Koalisi Lain Bimbang, Peresmian Sekber Jadi Bukti PKB-Gerindra Solid

1. Duet Prabowo-Muhaimin kemungkinan terwujud pada Pilpres 2024

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Melihat makin solidnya KIR, Arifki menilai, kemungkinan Prabowo dan Muhaimin bakal diusung sebagai pasangan capres dan cawapres pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. 

"Muhaimin menjadi alternatif bagi Prabowo tentu tidak hanya terkait dengan syarat ambang batas pencalonan presiden semata. Tetapi, upaya Prabowo untuk mengambil ruang suara di Jawa Timur sebagai titik lemahnya di Pilpres yang lalu," ucap dia.

Baca Juga: Prabowo Siap Dukung Gibran Maju di Pilgub! Sosok Muda Yang Potensial

2. Dilema karena elektabilitas Muhaimin masih rendah

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Namun, kata Arifki, Muhaimin juga masih terkendala dengan elektabilitasnya yang rendah. Prabowo tentu membutuhkan figur cawapres yang kuat secara elektabilitas, karena basis pemilihnya terdampak dengan majunya Anies Baswedan sebagai capres dan masuknya Prabowo ke pemerintahan Jokowi.

"Pemilih yang sepakat dengan oposisi tentu mencari figur capres yang baru. Oleh karena itu, Prabowo memerlukan figur cawapres yang kuat dan mampu melengkapi kekurangannya jika targetnya untuk menang di Pilpres," tutur dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya