TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

El Nino Mengancam, Mendagri Minta Pemda Cek dan Antisipasi Stok Beras

Pemerintah berencana impor beras

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian (dok. Kemendagri)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menginstruksikan untuk mempersiapkan dan memastikan ketersediaan beras nasional tetap terpenuhi di tengah fenomena iklim El Nino.

Hal tersebut disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (7/8/2023).

"Bapak Presiden dalam rapat minggu lalu yang kami ikuti juga memberikan tugas kepada Bulog, Badan Pangan Nasional untuk menyetok beras, ini sedang berjuang," kata dia.

Baca Juga: Ada Ancaman El Nino, Mentan Siapkan 500 Ribu Hektare Lahan

1. El Nino bisa berdampak pada ketersediaan pangan

Beras medium Bulog untuk kegiatan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Tito mengatakan, El Nino bisa berdampak pada ketersediaan beberapa jenis bahan pangan impor seperti gandum, beras, hingga bawang putih. Oleh sebab itu, dia meminta kepada pemerintah daerah (pemda) untuk terus waspada terhadap kondisi tersebut.

Khusus untuk beras, Mendagri menambahkan, beberapa negara seperti India sudah menghentikan ekspor ke Indonesia. Padahal Indonesia adalah salah satu pengimpor besar dari India.

"Selama ini kita membeli beras ke Vietnam dan Thailand, Vietnam dan Thailand juga lebih mengutamakan produknya yang berkurang karena kekeringan untuk konsumsi dalam negeri, meskipun masih mengekspor ke luar negeri tapi yang diekspor adalah yang kelas premium, sementara yang medium dan yang di bawahnya sedikit itu lebih diutamakan untuk rakyatnya, karena harganya lebih murah," tutur dia.

2. Pemerintah berencana impor beras lagi

ilustrasi impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Guna menjaga ketersediaan beras di masyarakat, pemerintah berencana kembali mengimpor beras dari negera-negara tersebut.

Tito menuturkan, berdasarkan arahan Jokowi, impor harus dilakukan dengan cepat, karena tahun ini ada potensi El Nino yang bisa mengganggu produksi beras.

"Kalau produksi, kita tahu bahwa produksi dalam negeri tidak cukup beras kita, maka sudah dilakukan impor, ini dari Bulog kemudian Kementerian Perdagangan, saya paham Badan Pangan sedang bekerja sangat keras untuk memenuhi stok minimal 2 juta ton sampai akhir 2023, untuk mengamankan mungkin di puncak panas kekeringan di bulan Agustus, September, dan Oktober," tutur dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya