TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

FPI hingga PA 212 Demo Aksi Bela Al-Qur'an 301, Ini 4 Tuntutannya

Sejumlah ormas bakal gelar aksi di depan Kedubes Swedia

Umat muslim mengikuti aksi reuni 212 di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (2/12/2018) (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jakarta, IDN Times - Sekelompok organisasi masyarakat yang tergabung dalam Aksi Bela Al-Qur'an 301 meminta agar pemerintah Republik Indonesia (RI) mengusir Duta Besar (Dubes) Swedia, Denmark, dan Belanda dari Tanah Air.

Diketahui, aksi tersebut merupakan demo yang direncanakan akan dihadiri puluhan ribu massa yang tergabung dalam berbagai organisasi, di antaranya Front Persaudaraan Islam (FPI) dan PA 212. Demo itu digelar di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Swedia, Jakarta pada hari ini, Senin (30/1/2023).

Baca Juga: Menlu Swedia Tak Jawab Pertanyaan Media soal Pembakaran Al-Qur'an 

Baca Juga: FPI Bantah Terlibat Aksi FPI Reborn Dukung Anies Jadi Capres 2024

1. Pemerintah RI diminta putus hubungan diplomatik dengan Swedia, Denmark, dan Belanda

Koordinator lapangan (korlap) Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) Aksi Bela Rakyat 2309, Buya Husein (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Koordinator Aksi Bela Al-Qur'an 301, Buya Husein menjelaskan, aksi unjuk rasa itu buntut dari gelombang protes umat Islam di Tanah Air karena pembakaran Al-Qur'an yang terjadi di beberapa negara, termasuk Swedia.

Dalam aksinya, mereka menilai, Kedutaan Besar (Kedubes) Swedia, Denmark, dan Belanda tak layak ada di Indonesia karena melindungi penista agama.

Oleh sebab itu, dia menuntut agar pemerintah RI segera memutus hubungan dengan negara yang dinilai melindungi penoda agama. Husein juga mengajak agar masyarakat di Indonesia memboikot produk-produk dari negara tersebut.

"Tuntutan aksi, pertama, Swedia, Denmark, dan Belanda melindungi penoda agama, tak layak kedubesnya ada di Indonesia. Kedua, putus hubungan diplomatik dengan Swedia, Denmark, dan Belanda. Ketiga, usir dubes Swedia, Denmark, dan Belanda. Keempat, boikot produk Swedia, Denmark, dan Belanda," kata Husein saat dihubungi IDN Times, Senin (30/1/2023).

Baca Juga: FPI hingga PA 212 Demo Tolak BBM, GNPR: Rezim Jokowi Terkesan Nantang

2. Aksi Bela Al-Qur'an diprediksi dihadiri hingga sepuluh ribu peserta aksi

Persaudaraan Alumni (PA) 212, Front Persaudaraan Islam (FPI), dan organisasi lain yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) menggelar demo di Patung Kuda. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Husein juga menjelaskan, acara tersebut diprediksi dihadiri hingga sepuluh ribu orang. Mereka berasal dari berbagai organisasi kemasyarakatan, di antaranya Front Persaudaraan Islam (FPI), PA 212, GNPF Ulama, dan berbagai ormas Islam lainnya yang kerap menggelar aksi.

"Jumlah massa diperkiraan, minimal seribu orang, maksimal bisa sampai sepuluh kali lipatnya. Kemungkinan ormas-ormas yg akan turun FPI, PA 212, GNPF Ulama, BJB 411, Bang Jafar, Pejabat, MPR, ARM, Aspirasi, APIB, FUHAB, Juklak, dan GMJ," ucap Husein.

"Dan masih banyak lagi hingga puluhan ormas dan komunitas yang akan turun ikut AKSI BELA AL-QUR'AN 30," sambung dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya