TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ketua KPU Temui Wanita Emas di Jogja, Komisi II: Timbulkan Kecurigaan!

DPR imbau jajaran penyelenggara pemilu mampu jaga etika

Ketua KPU, Hasyim Asy'ari (IDN Times/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia, menanggapi soal pembacaan putusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari terbukti melanggar kode etik penyelenggara pemilu.

Dalam putusan perkara, Hasyim terbukti melakukan pertemuan dan perjalanan bersama Ketua Umum Partai Republik Satu, Hasnaeni Moein alias 'Wanita Emas' ke Yogyakarta.

Baca Juga: Disebut Intimidasi Hasnaeni, Ketua KPU: Gimana Bisa Kan Dia Dipenjara?

Baca Juga: Anak Hasnaeni Moein Minta Maaf ke Ketua KPU Soal Dugaan Pelecehan

1. Tak pantas dan timbulkan kecurigaan

Direktur Utama PT Misi Mulia Metrikal, Hasnaeni (dok. Humas Kejagung)

Doli mengatakan, pertemuan dan perjalanan Hasyim bersama Hasnaeni tidak pantas. Mengingat, Hasyim dipercaya sebagai Ketua KPU dan Hasnaeni merupakan ketum parpol.

Selain itu, politikus Gokar ini juga menilai, aktivitas Hasyim bersama Hasnaeni menimbulkan kecurigaan terhadap parpol lain.

"Walaupun sebetulnya saya melihatnya ini bkn soal wanita saja. Itu kan ketum partai, jadi kalau pun dia seorang laki-laki, juga tidak pantas berhari-hari jalan dengan Ketua KPU," kata Doli di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (3/4/2023).

"Itu kan menimbulkan kecurigaan terhadap partai lain. Ada apa ketum parpol seperti sangat akrab berdekatan dengan penyelenggara pemilu," sambung dia.

Baca Juga: Hasnaeni ‘Wanita Emas’ Ngaku Diancam Hasyim Asyari Buat Klarifikasi

2. Komisi II imbau jajaran penyelenggara pemilu mampu jaga etika publik

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Lebih lanjut, Doli meminta kepada jajaran di penyelenggara pemilu agar berhati-hati dalam bersikap. Mengingat jelang Pemilu 2024, aktivitas kesehariannya tentu jadi sorotan publik.

Jika jajaran penyelenggara pemilu tak beretika dengan baik, maka bisa menurunkan tingkat kepercayaan publik terhadap independensi lembaga.

"Ini kan bicara independensi akhirnya. Saya kira ini peringatan kedua dan keras sekali. Jadi ya ini hati-hati. Bukan hanya kepada Ketua KPU tapi penyelenggara yang lain. Makanya hati-hati kalau jadi penyelenggara pemilu jangan sembrono, jangan sembarangan mengeluarkan pernyataan, bersikap. Tindak-tanduk, perilaku jangan berlebihan," imbuh dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya