TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

KSPI Pastikan Tak Ikut Demo Mahasiswa 13 September

KSPI punya agenda demo tersendiri

Sejumlah mahasiswa mulai memenuhi jalan di depan Gedung DPR menuntut transparansi draft RKUHP pada Selasa (28/6/2022). (IDN Times/Yosafat Diva)

Jakarta, IDN Times - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) pastikan tak ikut bergabung dalam aksi demo sejumlah aliansi mahasiswa yang digelar pada 13 September 2022 mendatang.

Presiden KSPI Said Iqbal menuturkan pihaknya tak mengikuti aksi lantaran memiliki rencana demo sendiri, yakni menggelar aksi secara bergelombang.

Baca Juga: Bakal Demo BBM 13 September, Mahasiswa Ajak Rakyat Gelar Konsolidasi

Baca Juga: Susul Harga BBM, Tarif Angkot Jakarta Bakal Naik Rp1.000

1. Pemerintah dinilai bakal dengar aspirasi jika aksi digelar bergelombang

Aksi serikat buruh di depan Kementerian Ketenagakerjaan, Selasa (10/11/2020) (Dok. KSPI)

Menurut dia, aksi yang dilakukan secara konsisten lebih didengar pemerintah, ketimbang hanya digelar sekali. Oleh sebab itu pihaknya lebih memilih menggelar demo secara mandiri.

"Memang gak ada rencana, kita memang harus bergelombang, kalau cuma digelar sekali doang itu nanti gak ada hasil," ujar dia saat dihubungi IDN Times, Jumat (9/9/2022).

Namun, Said Iqbal tak memungkiri bila nantinya ada aliansi buruh lain yang mengikuti aksi mahasiswa tersebut. 

"Mungkin nanti akan ada juga unsur-unsur buruhnya. Tapi yang pasti KSPI, KSPSI, Partai Buruh gak ikut," kata dia.

Baca Juga: DPR Diam Saat BBM Naik, Partai Gelora: Persekongkolan yang Sempurna!

2. JHT dan omnibus law jadi bukti didengarnya aksi rakyat

Presiden KSPI, Said Iqbal dalam demo buruh tolak kenaikan harga BBM di depan Gedung DPR/MPR RI (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Sebagai contoh, kata Said Iqbal, dalam aksi buruh yang digelar secara bergelombang untuk memperjuangkan Jaminan Hari Tua (JHT) dan omnibus law. Menurut dia, aspirasi yang disampaikan itu pada akhirnya berhasil didengar pemerintah, terutama Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

"Kayak yang kita perjuangkan JHT, omnibus law kan bergelombang terus, saya si yakin pak presiden Jokowi akan mendengar asal rakyatnya terus bersuara pasti dia dengar. JHT kan buktinya didengar, dicabut," kata dia.

"Omnibus walaupun melalui putusan MK beliau kan memberikan kesempatan. Artinya kesempatan kita untuk menyampaikan suara kita itu harus dilakukan terus-menerus," sambung Said Iqbal.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya