TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menteri Diminta Fokus Kerja hingga 2024 di Tengah Dinamika Politik

Tantangan pemerintah saat ini tak mudah pasca-pandemik

Twitter/@KSPgoid

Jakarta, IDN Times - Pihak istana disebut mulai perhitungkan kekuatan politik para menteri di kabinet, yang mulai cari panggung jelang Pemilu 2024.

Peneliti dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Edbert Gani Suryahudaya, menilai di tengah dinamika politik, pemerintah saat ini membutuhkan dukungan pasca-pandemik COVID-19.

Oleh sebab itu, Presiden Joko "Jokowi" Widodo perlu didukung secara politik, baik oleh legislatif maupun para petinggi partai politik yang kini menjabat di kabinet.

"Tantangan pemerintah saat ini tidak mudah, apalagi masih dalam fase recovery ekonomi, lalu juga beberapa hal persoalan pasca-pandemik yang belum selesai. Lalu kebijakan strategis lainnya, seperti IKN (Ibu Kota Negara). Di mana memang Jokowi butuh dukungan kuat secara politik di DPR dan dari parpol," kata Gani Rabu, 8 Juni 2022.

Baca Juga: KPU Minta Jokowi Segera Terbitkan Perpres dan Inpres soal Pemilu 2024

1. Istana mulai kalkulasi dinamika politik

Istana Merdeka jelang pelantikan menteri Jokowi-Ma'ruf (IDN Times)

Dalam acara bertajuk Manuver Koalisi Partai Menjelang Pemilu Presiden: Motivasi dan Resiliensi itu, Gani menilai, pihak istana sudah melakukan kalkulasi terhadap dinamika politik saat ini.

"Tentu saja kalkulasi dari istana pasti punya kalkulasi sendiri melihat dinamika politik yang ada. Terlebih, ada penekanan manuver politik dari parpol pendukung pemerintah," ucap Gani.

Di tengah konsilidasi partai yang belakangan marak terjadi, perlu ada komitmen dari para menteri untuk tetap fokus bekerja hingga 2024. Terutama menteri yang juga menjabat sebagai elite parpol.

"Meskipun konsolidasi misalkan sudah terjadi di tiga partai, perlu ada komitmen juga dari menteri-menteri dari pihak partai untuk tetap fokus pada semangat pembangunan Jokowi hingga 2024," tutur Gani.

Baca Juga: Pengamat: Hubungan Jokowi, PDIP dan Megawati Saling Bergantung

2. Jokowi beri ruang manuver politik

(Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Dalam dinamika politik belakangan ini, Jokowi dinilai wajar memberikan ruang bagi siapa saja yang ingin berkontestasi pada 2024.

Alasannya, kata Gani, supaya Jokowi sebagai orang nomor satu tetap menjaga sikap netralitasnya terhadap hak berpolitik setiap warga negara.

"Cukup rasional sebenarnya untuk Jokowi memberikan ruang bagi mereka yang ingin ikut kontestasi, karena tidak bijak juga apabila terdapat manuver yang menjerumus pada satu atau dua pilihan saja," kata dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya