Pembahasan Porsi Menteri di Kabinet Prabowo Dinilai Terlalu Dini
Prabowo belum resmi jadi presiden dan masih jadi menteri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza menilai pembahasan jatah menteri yang belakangan mulai disinggung pihak paslon nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tidak etis.
Terbaru, Prabowo memberi sinyal dengan mengajak NasDem untuk bergabung dalam koalisi pemerintahannya nanti.
Dia menilai, harusnya pembahasan kursi menteri itu bisa ditahan dalam waktu beberapa bulan sampai resmi semua proses pemilu selesai. Apalagi saat ini sedang memasuki tahapan sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca Juga: Golkar Sudah Minta Jatah Menteri, PAN: Kursi Kabinet Dibahas Bersama
1. Prabowo harusnya fokus bantu Jokowi sebagai Menhan
Dosen Ilmu Pemerintahan Unpam, Serang, Banten ini juga mengatakan, Prabowo kurang etis membahas kursi menteri karena statusnya yang belum dilantik sebagai presiden. Di sisi lain, Prabowo masih bekerja sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) sebagai pembantu Presiden Joko "Jokowi" Widodo.
"Semestinya Prabowo konsentrasi dulu sebagai Menhan. Ia juga semestinya lebih baik berbicara mengenai menghadapi gugatan sengketa di MK," kata dia saat dihubungi IDN Times, Senin (25/3/2024).
Baca Juga: Setia Sejak 2014, Prabowo Beri Sinyal PAN Dapat Kursi Menteri Lebih