Pernyataan Jokowi di Musra Dinilai Tak Mengarah ke Capres Tertentu
Capres rekomendasi Musra: Ganjar, Airlangga, dan Prabowo
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pengamat politik sekaligus Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas menilai pernyataan Presiden Joko "Jokowi" Widodo soal kriteria calon presiden (capres) di acara puncak musyawarah rakyat relawan Jokowi (musra) belum mengarah ke kandidat tertentu.
"Saya melihat pernyataan Jokowi mengenai pemimpin yang akan datang harus pemberani belum mengarah pada sosok tertentu," kata Fernando kepada IDN Times, Selasa (16/5/2023).
Fernando menilai, wajar jika pernyataan Jokowi terkait capres itu dikaitkan banyak pihak kepada sejumlah sosok tertentu.
"Pernyataan Jokowi tersebut ingin menekankan bahwa ia tidak berpihak pada salah satu calon presiden tetapi sebatas menentukan kriteria calon pemimpin akan datang sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang dimiliki oleh Indonesia," tutur dia.
Baca Juga: PDIP: Capres Pemberani yang Dimaksud Jokowi di Musra Pasti Ganjar
Baca Juga: Hary Tanoe Ajak Keturunan Tionghoa Indonesia Temui Jokowi di Istana
1. Musra anggap wajar pemimpin berani ala Jokowi diklaim sinyal buat Prabowo
Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia menanggapi pernyataan berbagai pihak yang menilai kriteria pemimpin 2024 pemberani yang disebutkan Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengarah ke Prabowo Subianto.
Ketua Musra Indonesia, Panel Barus menuturkan, Jokowi memang beberapa kali menyebut kata pemberani dalam pidatonya.
"Pak Jokowi sembilan kali sebut kata pemberani dan berani," kata dia kepada IDN Times, Senin (15/5/2023).
Panel Barus menegaskan, makna kata pemberani yang disebut Jokowi adalah sosok yang berani membela rakyat dan bangsa Indonesia. Keberpihakan pemimpin terhadap rakyat bisa dilihat dari keberaniannya mengedepankan kepentingan masyarakat bukan kelompok tertentu.
Bendahara Umum Pro Jokowi (Projo) ini menilai wajar jika ada yang menilai kriteria pemimpin berani dikaitkan kepada capres tertentu, seperti Prabowo Subianto.
"Kata kunci pembedanya itu harus pemberani untuk rakyat dan negara. jangan dia berani untuk kelompoknya, atau dia berani untuk kalangannya. Artinya harus pemberani itu, jangan pilih yang takut atau penakut, kalau kemudian dipersonifikasikan kriteria itu ke Pak Prabowo menurut saya ya wajar-wajar saja ya," ujarnya.
Baca Juga: Namanya Tak Pernah Disebut Capres oleh Jokowi, Anies: Penentunya Rakyat