TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pernyataan Jokowi di Musra Dinilai Tak Mengarah ke Capres Tertentu

Capres rekomendasi Musra: Ganjar, Airlangga, dan Prabowo

Jokowi saat menghadiri acara puncak Musra di Istora Senayan, Minggu (14/5/2023) (IDN Times/Amir Faisol)

Jakarta, IDN Times - Pengamat politik sekaligus Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas menilai pernyataan Presiden Joko "Jokowi" Widodo soal kriteria calon presiden (capres) di acara puncak musyawarah rakyat relawan Jokowi (musra) belum mengarah ke kandidat tertentu. 

"Saya melihat pernyataan Jokowi mengenai pemimpin yang akan datang harus pemberani belum mengarah pada sosok tertentu," kata Fernando kepada IDN Times, Selasa (16/5/2023).

Fernando menilai, wajar jika pernyataan Jokowi terkait capres itu dikaitkan banyak pihak kepada sejumlah sosok tertentu.

"Pernyataan Jokowi tersebut ingin menekankan bahwa ia tidak berpihak pada salah satu calon presiden tetapi sebatas menentukan kriteria calon pemimpin akan datang sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang dimiliki oleh Indonesia," tutur dia.

Baca Juga: PDIP: Capres Pemberani yang Dimaksud Jokowi di Musra Pasti Ganjar 

Baca Juga: Hary Tanoe Ajak Keturunan Tionghoa Indonesia Temui Jokowi di Istana

1. Musra anggap wajar pemimpin berani ala Jokowi diklaim sinyal buat Prabowo

Ketua Panitia Nasional Musra Indonesia, Panel Barus (dok. Istimewa)

Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia menanggapi pernyataan berbagai pihak yang menilai kriteria pemimpin 2024 pemberani yang disebutkan Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengarah ke Prabowo Subianto.

Ketua Musra Indonesia, Panel Barus menuturkan, Jokowi memang beberapa kali menyebut kata pemberani dalam pidatonya.

"Pak Jokowi sembilan kali sebut kata pemberani dan berani," kata dia kepada IDN Times, Senin (15/5/2023).

Panel Barus menegaskan, makna kata pemberani yang disebut Jokowi adalah sosok yang berani membela rakyat dan bangsa Indonesia. Keberpihakan pemimpin terhadap rakyat bisa dilihat dari keberaniannya mengedepankan kepentingan masyarakat bukan kelompok tertentu.

Bendahara Umum Pro Jokowi (Projo) ini menilai wajar jika ada yang menilai kriteria pemimpin berani dikaitkan kepada capres tertentu, seperti Prabowo Subianto.

"Kata kunci pembedanya itu harus pemberani untuk rakyat dan negara. jangan dia berani untuk kelompoknya, atau dia berani untuk kalangannya. Artinya harus pemberani itu, jangan pilih yang takut atau penakut, kalau kemudian dipersonifikasikan kriteria itu ke Pak Prabowo menurut saya ya wajar-wajar saja ya," ujarnya.

Baca Juga: Namanya Tak Pernah Disebut Capres oleh Jokowi, Anies: Penentunya Rakyat

2. Joman klaim kriteria pemimpin berani yang disebut Jokowi adalah Prabowo

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto hadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) Gerindra ke-15 di Kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa

Sementara itu, Ketua Umum Jokowi Mania Nusantara (Joman) sekaligus Ketua Umum Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer menanggapi pidato Presiden Joko "Jokowi" Widodo di Puncak Musyawarah Rakyat (Musra) Relawan Jokowi di GBK Jakarta.

Dalam kesempatan itu, Jokowi secara tegas mengungkapkan Indonesia membutuhkan pemimpin dengan sejumlah kriteria. Salah satunya, pemimpin yang pemberani.

Immanuel menilai, kriteria pemberani yang disebut Jokowi mengarah kepada sosok Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Dia meyakini, kriteria pemimpin yang pemberani melekat pada kepribadian Prabowo.

"Bahwa kriteria pemimpin Indonesia harus berani dan memiliki keberanian adalah Prabowo Subianto," ujar dia dalam keterangannya, dikutip Senin (15/5/2023).

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya