TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Projo Usul Ridwan Kamil Duet dengan Ponakan Prabowo di Pilkada Jakarta

Selain Saraswati, Projo juga usul Riza Patria kembali maju

Ridwan Kamil (IDN Times/Tata Firza)

Jakarta, IDN Times - Relawan Pro Jokowi (Projo) mengusulkan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, duet dengan keponakan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati, dalam Pilkada DKI Jakarta 2024. Bendahara Umum DPP Projo, Panel Barus, menilai keberhasilan Ridwan Kamil sebagai kepala daerah memunculkan harapan baru bagi warga Jakarta. 

"Warga DKI Jakarta membutuhkan sosok pemimpin moderat, modern, tegas, serta mengakar," kata dia dalam pesan singkat, Kamis (18/4/2024).

Baca Juga: Begini Cara KPU Antisipasi Bencana Banjir Saat Pilkada DKI Jakarta

1. Rahayu Saraswati dinilai layak secara politik dan kualitas

Rahayu Saraswati Bersih-bersih Sampah Usai Pidato Kampanye Akbar Prabowo (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Panel juga menilai Rahayu Saraswati sebagai politisi Gerindra cocok mendampingi Ridwan Kamil karena matang secara politik maupun kualitas pribadi.

Menurutnya, wanita yang akrab dipanggil Saras itu mampu membantu menyatukan seluruh potensi untuk kemenangan KIM. 

"Terutama di DKI Jakarta, bakal menjadi ajang konsolidasi Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk menguatkan kerjasama untuk membangun Indonesia," tutur Panel.

Selain Saras, Projo juga menilai mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Riza Patria, layak kembali maju di Pilkada DKI Jakarta 2024. 

Baca Juga: Gerindra Siapkan Kader Internal Maju Pilgub DKI 2024

2. Kemungkinan figur antitesa pemerintah Prabowo-Gibran akan maju di Pilkada DKI Jakarta 2024

Bendahara Umum Pro Jokowi (Projo) Panel Barus (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Panel mengungkapkan, besar kemungkinan PDI Perjuangan, PKS, serta Partai NasDem bakal mengajukan calon gubernur antitesa terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran. 

Jika ketiga partai itu mengajukan calon yang menghadirkan politik antitesa bagi pemerintah pusat, tentu berpotensi menimbulkan dinamika dan celah perlawanan terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan.

“Apakah PKS, PDIP, dan Partai Nasdem, akan menciptakan politik antitesa bagi Pemerintah pusat dalam Pilkada Jakarta? Kita lihat saja nanti” ujar Panel. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya