TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sentil Bawaslu soal Usul Tunda Pilkada, Pengamat: Mikirnya Kejauhan

Bawaslu diminta fokus awasi tahapan pemilu

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti mengkritisi opsi menunda Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang diusulkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.

Ray menilai, usulan itu terlalu jauh. Ia mengingatkan Bawaslu agar fokus mengawasi tahapan Pemilu 2024. 

"Kejauhan Bawaslu berpikir soal jadwal itu. Pikirin saja dulu itu spanduk-spanduk partai politik, banyak banget. Itu gimana, kejauhan mikirin pilkada. Itu masih November 2024. Ini spanduk baliho iklan di mana-mana tertibin dulu," kata Ray dalam keterangannya di Jakarta, dikutip IDN Times, Sabtu (15/7/2023).

Baca Juga: Ketua Bawaslu Usulkan Pilkada 2024 Ditunda, Rawan Gangguan Keamanan

Baca Juga: Bawaslu Usul Undur Pilkada, Moeldoko: Pemerintah Tak Bisa Intervensi

1. Baliho politik ganggu kenyamanan publik, dianggap seakan tak ada aturan

IIlustrasi kumpulan baliho (DN Times/I Gusti Ngurah Made Wirawan)

Ray Rangkuti mempertanyakan baliho politik yang banyak ditemui di sejumlalh daerah. Baliho itu dianggap mengganggu kenyamanan masyarakat dan seolah tak ada aturan.

"Itu baliho-baliho itu dasarnya apa. Tertibin dulu itu dari mana partai-partai itu punya duit, caleg-calegnya, sehingga mulai lagi nih penyakit kota kita kotor karena baliho caleg dan partai. Seperti gak ada aturan itu spanduk dan balilho itu semua," tutur dia.

Baca Juga: Bawaslu Usul Pilkada Diundur, KSP: Pemerintah Tetap November 2024

2. Bawaslu lebih baik fokus awasi tahapan jelang Pemilu 2024

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Ketimbang mengusulkan Pilkada 2024 ditunda, Ray Rangkuti mengimbau agar Bawaslu fokus mengawasi tahapan Pemillu 2024. Mengingat marak dugaan pelanggaran seperti kegiatan politik di tempat ibadan hingga politik uang.

"Yang paling penting itu (kegiatan politik) masjid diawasi, politik uang tertibkan itu dulu deh. Yang lain-lain nanti berikutnya lah. Jauh banget sampai ke November 2024, yang di depan mata malah tidak teratasi," jelas dia.

"Daripada kita berpikir ke (pilkada) November 2024 ya kita mikirin baliho aja kenapa gak ditertibkan sehingga pemilu kita tidak menimbulkan kekotoran uang," lanjut Ray Rangkuti.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya