Sinyal Jokowi Dukung Prabowo, Pakar: Indonesia Seakan Negara Monarki
Dukungan Jokowi dinilai langgar etik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ahli Hukum Tata Negara, Bivitri Susanti, mengkritisi sinyal dukungan Presiden Joko "Jokowi" Widodo kepada Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Dia menilai, sinyal dukungan Jokowi kepada Prabowo dengan menyebut akan menjadi Presiden pada 2024 melanggar etik.
Baca Juga: Jokowi Sebut Jatah 2024 Buat Prabowo, Airlangga: Santai, Santai!
Baca Juga: Viral Prediksi Gus Dur, Prabowo Bakal Jadi Presiden pada Usia Tua
1. Dinilai langgar etik karena menunjukkan dukungan ke calon berikutnya
Menurut Bivitri, pernyataan Jokowi itu melanggar secara etik karena menunjukkan semacam dukungan pada calon Presiden berikutnya.
"Tentu saja sangat melanggar etik, karena perkataannya jelas menunjukkan semacam endorsement pada calon Presiden berikutnya," kata Bivitri dalam keterangannya, Selasa (9/11/2022).
Baca Juga: Waketum PPP: Prabowo Bukan Satu-Satunya Capres yang Direstui Jokowi
Baca Juga: Jokowi Sebut 2024 Jatah Prabowo, Gerindra: Kita Aminkan, Wis Wayahe