Suara NU Dinilai Masih Cair, Berpeluang ke PDIP hingga Golkar di 2024
PBNU diniliai masih netral belum tentukan arah politik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pengamat Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menilai suara dari kelompok Nahdlatul Ulama (NU) masih cair jelang Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.
Meski kelompok yang disebut Nahdliyin itu diidentikkan dengan PKB, Arifki mengatakan, sejauh ini arah politik Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masih netral, sehingga masih terbuka peluang mendukung parpol lain seperti PPP, PDI Perjuangan (PDIP), hingga Golkar.
"Dengan netralnya PBNU terhadap semua partai politik, maka partai lain memiliki kemungkinan untuk menarik pemilih NU, seperti PPP, PDI-P, dan Golkar yang selama ini memang sudah tempat bagi kader-kader NU yang tidak bergabung dengan PKB," kata dia dalam keterangannya, Senin (14/11/2022).
Baca Juga: Jokowi Sebut 2024 Jatah Prabowo, Gerindra: Kita Aminkan, Wis Wayahe
Baca Juga: Sambut Baik Ajakan PKB Berkoalisi, PKS: Masih Fokus ke Demokrat-NasDem
1. Koalisi Gerindra-PKB bakal dapat dukungan dari NU?
Menurut Arifki, suara dari basis NU jadi salah satu faktor yang jadi pertimbangan Gerindra berkoalisi dengan PKB. Prabowo Subianto sebagai capres Gerindra melihat potensi dukungan dari NU tersebut bisa memenangkannya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
"Koalisi Gerindra-PKB salah satu koalisi yang menjadi poros di tahun 2024 jika nantinya berhasil mendeklarasikan capres dan cawapres. Namun, berkoalisi dengan PKB salah satu upaya Gerindra untuk mengantarkan Prabowo sebagai presiden, apalagi dengan basis pemilih PKB yang identik dengan NU," ucap dia.
Baca Juga: Pengamat: PKS Gabung Koalisi Gerindra-PKB Bawa Kerugian