TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

29 Dokter di Jombang Terpapar, IDI Minta RS Khusus COVID-19

Total 73 dokter terinfeksi virus corona

Para tenaga medis di kantor IDI Jombang pada 28 Maret 2020 lalu. IDN Times/Dok. Zainul Arifin

Jombang, IDN Times - Jumlah tenaga medis khususnya dokter yang terpapar COVID-19
kian hari makin bertambah. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Jombang mencatat, sebanyak 73 dokter terinfeksi virus corona. Data itu merupakan akumulasi selama pandemik menyerang Indonesia. Dari jumlah itu, masih ada puluhan orang dokter yang terkonfirmasi positif dan menjalani perawatan.

"Total sejak pandemi sampai sekarang 73 dokter yang terpapar COVID-19," kata Ketua Satgas COVID-19 IDI Kabupaten Jombang, dr M Sjarifuddin dihubungi IDN Times, pada Minggu (18/7/2021).

Baca Juga: Pebisnis Hotel di Jombang Babak Belur Terpukul PPKM Darurat

1. Kasus aktif 29 orang dokter 

Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia Cabang Jombang, dr M.Sjarifuddin. IDN Times/Dok. Zainul Arifin

Sejak kasus mulai meningkat pasca-Lebaran Idulfitri 1442 Hijriah sampai sekarang, masih ada 29 orang yang terpapa dan menjalani perawatan serta isolasi mandiri. Syarifuddin juga menyebut satu orang dokter telah gugur atau meninggal dunia. Namun, dokter yang wafat akibat COVID-19 itu sudah lama tidak buka praktek.

"Pada bulan Juni dan Juli masih menjadi kasus aktif 29 orang. Ada yang dirawat di Rumah Sakit dan ada yang isoman," kata Direktur Rumah Sakit Islam (RSI) Jombang tersebut.

Mengganasnya virus corona saat ini, pemerintah pusat diharapkan untuk memperketat prosedur karantina, tracing dan testing di pintu-pintu masuk Internasional. Selain itu juga berupaya maksimal untuk menjamin ketersediaan logistik alat pelindung diri (APD) dan obat serta memperlancar pendistribusiannya.

2. IDI minta Pemda kaji dan persiapan RS khusus COVID-19

Rakor APD COVID-19 di Kantor IDI Cabang Jombang pada 28 Maret 2020. IDN Times/Dok. Zainul Arifin

Sjarifuddin mengungkapkan, pemerintah daerah diharapkan memberikan support bagi seluruh tenaga (staf) fasilitas kesehatan yang terpapar, termasuk bagi yang non tenaga kesehatan (nakes).

Pemda diharapkan segera mengkaji dan mempersiapkan Rumah Sakit khusus pasien COVID-19, demi memperbaiki layanan perawatan kasus COVID-19 dan lebih mempermudah pengaturan zonasi tingkat keamanan bagi tenaga kesehatan.

"Hendaknya untuk tidak membuat kegiatan kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan seperti vaksinasi, santunan BLT, dan lainnya. Perlu modifikasi sehingga tidak timbul kerumunan dan tepat sasaran (door to door, dan lainnya)," sarannya.

3. Masyarakat Diimbau Jalankan Protokol 6 M

Polisi membagikan masker kepada pengendara motor di Jombang. IDN Times/Dok. Zainul Arifin

Kepada masyarakat, Sjarifuddin mengimbau untuk disiplin protokol kesehatan 6M dan mewaspadai titik-titik lengah penularan, seperti kegiatan makan bersama, aktivitas di ruang tertutup menggunakan AC, dan lainnya. Untuk melindungi diri dari penularan, masyarakat diharap membudayakan memakai double masker.

"Semakin mendekat ke Alloh SWT (meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah dan do'a). Saling gotong royong memberi support moral dan atau material kepada yang terpapar serta keluarganya," pesannya.

"Meningkatkan kewaspadaan agar segera memeriksakan diri bila terdapat atau muncul keluhan gejala COVID-19. Serta selalu update informasi valid mengenai COVID-19 dan memfilter informasi-informasi hoaks yang menyesatkan dan/atau meresahkan," sambungnya.

Baca Juga: Tak Kunjung Cair, PKL Jombang Tagih Bansos

Verified Writer

Zain Arifin

Jombang, Nganjuk, Mojokerto

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya