Lebih dari 9700 Balita di Jombang Terindikasi Mengalami Stunting
Lokus penanganan di 11 desa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jombang, IDN Times - Kasus stunting atau gagal tumbuh pada anak balita di Kabupaten Jombang, Jawa Timur masih tinggi akibat kurang gizi maupun kesalahan pola asuh. Lebih dari 9.700 balita di Kabupaten Jombang diindikasikan mengalami stunting. Hal ini berdasarkan hasil penimbangan pada bulan timbang balita 2021. Kementerian Kesehatan mendefinisikan stunting sebagai gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan kekurangan asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi yang tak memadai.
1. Kasus stunting di Jombang capai 13,1 Persen
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang, Budi Nugroho menjelaskan, kasus stunting di Kabupaten Jombang masih terbilang tinggi, meski persentase kasusnya di bawah 15 persen. Pada tahun 2021, lebih dari 85.000 anak balita menjalani sasaran timbang, dan 9.700 di antaranya diindikasikan terancam mengalami atau sedang mengalami stunting. Kondisi stunting pada ribuan balita itu terjadi akibat kurang gizi maupun kesalahan pola asuh.
"Angka (kasus stunting) kita cukup tinggi, 13,1 persen. Ini perlu mendapatkan perhatian serius karena menyangkut persoalan investasi kedepan, menyangkut sumberdaya manusia," kata Budi, Selasa (21/9/2021).
Baca Juga: Cegah Stunting, Wali Kota Sutiaji Gencarkan Kampanye Makan Ikan
Baca Juga: Angka Stunting, Kematian Ibu dan Anak di Jember Tertinggi di Jatim
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.