Meningkatkan Kesejahteraan, ACT Upayakan Pengentasan Kemiskinan
Salah satu caranya membiasakan diri menjadi dermawan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2019 mengeluarkan publikasi terbarunya tentang kemiskinan di Indonesia. Lebih dari 25 juta jiwa hidup prasejahtera. Sementara itu, terdapat delapan provinsi yang mengalami kenaikan tingkat kemiskinan. Delapan provinsi itu meliputi Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat dan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara dan Tenggara, Maluku Utara, serta Papua.
1. Jeratan kemiskinan di Indonesia berdampak kepada kondisi anak-anak
Mantan Kepala Pusdiklat BPS Pusat, Rizali Ritonga, di opininya yang diterbitkan harian Kompas, Selasa (16/7) lalu, mengatakan, jeratan kemiskinan di Indonesia perlu diperhatikan, khususnya efek yang ditimbulkan ke anak-anak.
Kebutuhan orang dewasa dan anak-anak sangat berbeda. Orang dewasa hanya memerlukan sandang, pangan, dan papan. Sementara anak-anak mereka masih memerlukan kebutuhan pokok tambahan, seperti pendidikan dan kesehatan. Sektor pendidikan dan kesehatan inilah yang perlu menjadi perhatian, menurut Rizali Ritonga.
“Di sisi lain, anak rentan jatuh miskin ketika daya beli masyarakat menurun, terutama akibat krisis ekonomi, program tidak populis, dan bencana. Secara faktual, ketika daya beli menurun, sebagian kebutuhan dasar anak dikorbankan,” tulis Rizali.