Menteri LHK Kabarkan Perkembangan Implementasi LoI Norwegia-Indonesia
Indonesia juga sampaikan laporan pengurangan emisi karbon
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Trondheim, IDN Times - Menteri LHK, Siti Nurbaya, memimpin Delegasi Pemerintah Indonesia melakukan bilateral meeting dengan Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia Ola Elvestuen, pada Senin (1/7/2019).
Pada kesempatan tersebut, Menteri Siti menyampaikan ucapan terima kasih kepada Menteri Ola yang telah mengunjungi Indonesia pada awal tahun 2019. Tak hanya itu, Menteri Siti juga memberikan ucapan selamat kepada Menteri Ola karena telah terpilih sebagai Presiden UNEA-5.
Dalam pertemuan itu pula, Menteri Siti juga menyampaikan update kegiatan KLHK yang merupakan implementasi dari Letter of Intent (LoI). LoI ini telah ditandatangani pada tahun 2010 terkait dengan Reducing Emission from Deforestaion and Forest Degradation and the Role on conservation, sustainable management of forest and carbon stock enhancement (REDD+).
1. Indonesia memberi sinyal positif kepada Pemerintah Norwegia untuk kerja sama lanjutan
Menteri Siti pun menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang telah dilaksanakan, meliputi dukungan dalam pengembangan Saveguard Information System (SIS), National Registry System (SRN), MRV protocol, compensation baseline, dan perhitungan result based payment dalam memantapkan instrumen ekonomi lingkungan, serta Indonesia telah menyampaikan laporan tentang pengurangan emisi karbon tahun 2016/2017.
Selain itu, disampaikan juga tentang persiapan pembentukan Badan Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) yang proses pembentukannya melalui kerja sama intensif dengan Kementerian Keuangan. Lembaga BPDLH diharapkan sudah dapat aktif pada bulan September 2019 serta dapat mengelola result based payment/mekanisme untuk memperoleh dan menerima dana keuangan berbasis hasil dari pelaksanaan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup, berdasarkan kerja sama yang telah berjalan. Lebih lanjut Menteri Siti pun menyatakan jika Indonesia sangat terbuka untuk kerja sama lanjutan terkait dengan lingkungan hidup dan kehutanan dengan Pemerintah Norwegia.
"Indonesia sangat berterima kasih jika ada tambahan kerja sama baru di bidang perlindungan mangrove, dan pengembangan International Tropical Peatland Center (ITPC) karena pengelolaan mangrove dan lahan gambut Indonesia sangat dinilai baik pada UNEA-4 yang sangat terkait dengan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, serta konservasi keanekaragaman hayati," ujar Menteri Siti.