Jabar Terapkan Ekosistem Digital, Mudahkan Segala Urusan Warga

Jabar Juara siap untuk melek teknologi

Transformasi digital merupakan salah satu misi Ridwan Kamil (Gubernur) dan Uu Ruzhanul Ulum (Wakil Gubernur) dalam memimpin Provinsi Jawa Barat. Sebagai upaya dalam mendigitalisasikan Jawa Barat, Kang Emil berupaya menggunakan teknologi dalam semua dimensi kehidupan di provinsi tersebut.

Berbagai inovasi teknologi terus diluncurkan untuk mencapai misi digitalisasi Jawa Barat yang merata. Pemerintah daerah pun mulai berpindah dari layanan manual ke layanan berbasis sistem digital agar masyarakat lebih mudah dalam beraktivitas. Apa saja bentuk layanan digitalisasi Jabar yang sudah terealisasi? Berikut lima poin pemaparannya.

Baca Juga: 5 Bukti Jabar Makin Go Digital, Kaya Teknologi Pelayanan Publik!

1. Beli tiket Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda bisa pakai aplikasi Sapawarga

Jabar Terapkan Ekosistem Digital, Mudahkan Segala Urusan Wargatampilan e-ticketing Tahura Ir. H. Djuanda dalam aplikasi Sapawarga (dok. Sapawarga)

Sebagai upaya memperbaiki layanan dan kemudahan akses untuk masyarakatnya, Pemprov Jawa Barat merilis fitur baru di aplikasi Sapawarga berupa e-ticket masuk Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda. Program ini merupakan kolaborasi antara Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar, Dinas Kehutanan Jabar termasuk di dalamnya UPTD Tahura Ir. H. Djuanda, dan Bank bjb.

Inovasi ini menghindarkan masyarakat dari antrean panjang saat membeli tiket secara langsung di loket. Masyarakat pun menjadi lebih fleksibel dalam membeli tiket di mana saja dan kapan saja karena pemesanan bisa dilakukan secara online. Selain itu, tingkat keamanan transaksi juga lebih aman karena pembayaran menggunakan uang digital dalam aplikasi sehingga mencegah hilangnya uang.

Masyarakat juga tidak lagi membutuhkan tiket fisik dan mengurangi kekhawatiran akan tiket robek, rusak, atau hilang sehingga proses masuk ke Tahura menjadi lebih nyaman dan efisien. Tak hanya itu, sistem e-ticket juga meningkatkan keakuratan data dalam arus penerimaan tiket Tahura Ir. H. Djuanda.

Kepala Diskominfo Jabar, Ika Mardiah menuturkan bahwa pihaknya akan mengintegrasikan seluruh layanan publik pada aplikasi Sapawarga termasuk layanan informasi Open Data dan Dashboard Publik. Melalui langkah ini, diharapkan pariwisata Jabar akan meningkat dengan semakin mudahnya akses layanan publik yang berbasis digital.

Aplikasi Sapawarga ini diluncurkan memang sebagai bentuk pemenuhan layanan kepada masyarakat akan kemudahan dalam akses informasi seperti lowongan pekerjaan dan berita update seputar Jawa Barat. Selain untuk membeli tiket online, Sapawarga juga bisa untuk membayar pajak kendaraan bermotor dan layanan perizinan.

2. E-office, solusi praktis untuk tata administrasi kantor

Jabar Terapkan Ekosistem Digital, Mudahkan Segala Urusan WargaSosialisasi E-Office Jawa Barat (jabarprov.go.id)

Dalam mendukung langkah percepatan transformasi digital, Pemda Provinsi Jawa Barat menerapkan sistem e-office menggunakan SMART JABAR yang merupakan sebuah portal Single Sign On (SSO). Nantinya, portal ini akan terintegrasi dengan beberapa aplikasi. Salah satunya, SIDEBAR (Sistem Informasi Dokumen Elektronik Jawa Barat) yang membuat proses surat-menyurat di kalangan pemerintahan Provinsi Jawa Barat lebih efektif, efisien, dan aman.

Aplikasi SIDEBAR memuat empat fitur utama, yaitu Menerima Dokumen, Tanda Tangan Elektronik, Disposisi dan Distribusi, serta Validasi Dokumen. Dengan menggunakan portal SSO, proses log in ke berbagai aplikasi jadi lebih mudah karena hanya menggunakan satu username dan password. Selain itu, juga dapat melindungi data-data pengguna yang sensitif sehingga meningkatkan keamanan penyimpanan data.

“Dari segi budget bisa menjadi salah satu media yang dapat membantu penghematan anggaran dalam proses persuratan. Tentu juga zero paper, yang dapat menangani semua jenis Naskah Dinas Elektronik sesuai dengan format Tata Naskah Dinas Elektronik Pemprov Jabar,” kata Setiawan Wangsaatmaja, selaku Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat.

Dengan diterapkannya sistem e-office menggunakan aplikasi SIDEBAR ini lebih memudahkan kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam mengelola persuratan. Kemudahan yang didapatkan yaitu dokumen yang masuk akan ternotifikasi secara online serta fitur Tanda Tangan Elektronik yang mempercepat pengesahan berbagai dokumen.

E-office merupakan implementasi dalam program Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Program ini tak hanya diberlakukan di wilayah pemerintahan daerah saja, tetapi mulai merambat ke berbagai instansi lainnya, seperti Puskesmas dan sekolah melalui sistem Tanda Tangan Elektronik.

Kepala Bidang Persandian Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfosantik) Kabupaten Bekasi, Dede Sutardi menjelaskan bahwa Tanda Tangan Elektronik ini akan terus disosialisasikan ke semua perangkat daerah dengan fokus utamanya adalah untuk percepatan pelayanan masyarakat.

“Jadi tidak ada kendala dalam melayani masyarakat. Jadi dengan elektronik, dengan hari sekarang dibuat, dalam waktu singkat bisa ditandatangan pimpinan. Walaupun sedang berada di luar kota maupun di luar negeri. Intinya, untuk mempercepat pelayanan,” pungkasnya.

3. Jangkauan layanan internet untuk desa yang semakin luas

Jabar Terapkan Ekosistem Digital, Mudahkan Segala Urusan Wargailustrasi pria berselancar di internet (unsplash.com/Jamie Street)

Salah satu perkembangan pesat yang dialami Provinsi Jabar yaitu semakin luasnya jangkauan internet untuk wilayah desa dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data dari Open Data-Ekosistem Data Jabar, hingga tahun 2021, sebanyak 4.353 dari 5.312 atau sebesar 82 persen desa di Jabar sudah memiliki akses internet.

Angka ini naik sebesar 2,37 persen dari tahun sebelumnya. Untuk saat ini, masih ada 23 desa yang belum merdeka sinyal dan 800 desa yang berada dalam kategori sinyal lemah. Wilayah dengan jangkauan desa terbanyak diraih oleh Kabupaten Cirebon, yaitu sebanyak 389 desa.

Dengan semakin banyaknya desa yang mendapatkan fasilitas internet memudahkan warga desa dalam mengakses informasi dan berkomunikasi. Sarana internet desa ini pun bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan potensi bisnis pedesaan melalui pasar digital.

4. Desa Digital maksimalkan potensi desa dengan internet of things

Jabar Terapkan Ekosistem Digital, Mudahkan Segala Urusan Wargailustrasi teknologi smart farming (freepik.com/rawpixel.com)

Upaya Pemerintah Jawa Barat dalam mengoptimalkan potensi desa yaitu salah satunya dengan menciptakan program Desa Digital yang sudah ada sejak tahun 2021. Misi program ini adalah untuk mempersempit kesenjangan teknologi agar tidak ada lagi stigma desa tertinggal dan tidak mengikuti perkembangan zaman.

Bentuk implementasi dari Desa Digital adalah penggunaan teknologi internet of things (IoT) yang mampu meningkatkan kesejahteraan warga melalui pengembangan produksi komoditas utama Jawa Barat seperti pertanian dan perikanan. Contoh teknologi IoT yang digunakan yaitu perangkat smart farming dan smart feeder. Nantinya desa yang mendaftar dan berhasil terpilih akan diberikan bantuan alat berbasis IoT serta pendampingan cara pengoperasiannya.

Mengutip laman PORTAL JABARPROVGOID, seorang penerima manfaat Desa Digital Pertanian 2022 bernama Sunandar menceritakan bagaimana program ini sangat membantu dalam pengembangan hasil panennya.

“Awalnya saya melihat potret pertanian itu kurang menarik, karena stigma yang beredar di masyarakat kalau petani itu kotor-kotoran, panas-panasan, dan banyak isu kalau harga sayuran bersifat fluktuasi dengan penurunan yang cenderung ekstrem. Namun, saya malah penasaran dan kebetulan orangtua saya juga petani. Jadi, saya memutuskan untuk terjun menjadi petani”, ungkap Sunandar.

“Ternyata setelah berjalan, bertani itu sangat seru. Menurut saya melalui teknologi IoT yang diberikan  oleh Pemprov Jabar, saya sebagai petani dapat berkomunikasi langsung dengan tanaman. Saya dapat mengetahui apa yang dibutuhkan oleh tanaman saya. Sehingga, hasil panen menjadi lebih optimal”, tambahnya.

Digitalisasi membawa dampak positif yang besar bagi peningkatan efisiensi dan produktivitas masyarakat. Dengan adanya layanan berbasis digital tentunya lebih menghemat biaya operasional dan mempercepat proses pelayanan itu sendiri. Program-program cerdas #JabarJuara ini tentunya dapat menjadi contoh yang baik bagi pemerintahan provinsi lainnya.

Baca Juga: Jabar Super Apps, Aplikasi Cerdas Milik Masyarakat Jawa Barat

Ana Hanifatul Photo Verified Writer Ana Hanifatul

Perempuan random, absurd, penikmat roti dicelupin susu atau teh.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya