Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi media sosial (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Ilustrasi media sosial (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Drone Emprite melakukan analisis cuitan di akun X (Twitter) yang memiliki narasi 'cape-cape kuliah di XXX, dukungnya YYY'. Dukungan itu merujuk pada kontestasi Pilpres 2024.

Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, mengatakan, sumber data analisis tersebut menggunakan X pada periode 22-28 Januari 2024. Kata kunci yang digunakan adalah "kuliah and (cape or capek)."

"Dari data Drone Emprit, ungkapan ini pertama kali muncul dari akun Twitter @fuckingdustbag tanggal 22 Jan 2024, 18.45 WIB yang menulis 'capek capek kuliah S1 eh pas udah lulus malah milih Prabowo. yang bener ajeee rugi dong.' Cuitan ini menimbulkan pro-kontra selama beberapa hari berikutnya. Ada yang setuju, ada yang tidak setuju," tulis Ismail, dikutip IDN Times, Minggu (28/1/2024).

"Baru pada tanggal 25 Jan 2024, 16.18 WIB, akun LALA (Twitter) @Cintada16 membagi video dengan teks, 'capek-capek kuliah hukum milihnya kosong dua... yang bener aja... rugi dong.... Mkmkmkmk....' Video ini sangat viral termasuk di TikTok. Mulai viral baru pada hari berikutnya, 26 Jan 2024 setelah akun @UGM_FESS menggunakan ungkapan ini untuk jurusan lain, 'cape-cape kuliah di peternakan, dst..' Puncaknya pada tanggal 17 Jan 2024 yang mencapai lebih dari 28 ribu mention sehari," sambungnya.

1. Puncak mention 'cape-cape kuliah' paling tinggi pada 27 Januari 2024

Ilustrasi polarisasi di media sosial. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Ismail kemudian menunjukkan puncak mention "cape-cape kuliah" paling banyak pada 27 Januari 2024. Berikut hasilnya:

- 22 Januari 2024: 149 mention
- 23 Januari 2024: 3.823 mention
- 24 Januari 2024: 167 mention
- 25 Januari 2024: 58 mention
- 26 Januari 2024: 1.613 mention
- 27 Januari 2024: 28.533 mention
- 28 Januari 2024: 5.703 mention

2. Capres-cawapres 02 paling banyak dapat sentimen negatif

Calon Presiden RI, Prabowo Subianto, dan Calon Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka. (IDN Times/TKN Prabowo-Gibran)

Bila dihubungkan dengan pilpres, Capres-Cawapres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapat sentimen negatif paling banyak. Sedangkan, pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) mendapat sentimen positif.

Namun, Drone Emprite tak menampilkan soal sentimen yang didapatkan Capres-Cawapres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

"Antara sentimen positif dan negatif hampir imbang. Paling banyak negatif 44 persen, dan positif 42 persen. Tone negatif ini pada umumnya jika menghubungkan ungkapan tersebut dengan 'memilih 02, rugi dong,' sedangkan sentimen positif jika 'memilih 01, untung dong," ujar Ismail.

3. Rangkuman dari analisis Drone Emprite

Ilustrasi media sosial. IDN Times/Paulus Risang

Berikut rangkuman dari analisis Drone Emprite:

  1. Kekecewaan atas pilihan politik: Sejumlah mahasiswa mengungkapkan kekecewaan karena merasa jurusan yang mereka pelajari di universitas tidak sesuai dengan pilihan politik yang mereka dukung. Misalnya, mahasiswa arsitektur yang kecewa karena mendukung kandidat yang membangun dengan cara yang mereka anggap tidak sesuai dengan prinsip arsitektur yang mereka pelayan.
  2. Dukungan atas pilihan politik: Sebaliknya, ada pula mahasiswa yang merasa pilihan politik mereka sejalan dengan pendidikan yang mereka terima. Misalnya, mahasiswa kedokteran yang mendukung kandidat dengan visi dan misi yang sesuai dengan kebutuhan tenaga kesehatan profesional.
  3. Isu spesifik terkait jurusan: Beberapa cuitan menyoroti isu-isu spesifik yang berkaitan dengan jurusan tertentu, seperti hilirisasi nikel untuk mahasiswa teknik geologi atau pembangunan infrastruktur untuk mahasiswa arsitektur, dan bagaimana hal ini terkait dengan pilihan politik mereka.
  4. Sentimen negatif dan positif: Hampir semua cuitan menunjukkan sentimen yang kuat baik negatif maupun positif, tergantung pada seberapa baik pilihan politik mahasiswa tersebut sejalan dengan pendidikan dan aspirasi mereka.
  5. Penggunaan bahasa kiasan: Banyak cuitan menggunakan frasa 'capek-capek kuliah' sebagai cara untuk mengekspresikan rasa frustrasi atau kebanggaan atas pilihan politik mereka. Ini menunjukkan cara kreatif dalam mengungkapkan pendapat politik yang terkait erat dengan kehidupan akademis mereka.

 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

Editorial Team