CEK FAKTA: Apakah Kerja Sama Kapal Selam PT PAL dan Korsel Dibatalkan?

Ganjar menyebut kerja sama produksi kapal selam itu batal

Jakarta, IDN Times - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyebut kerja sama pembuatan kapal selam antara badan usaha milik negara PT PAL dan Korea Selatan dibatalkan Prabowo. Hal itu disampaikannya saat membahas kebutuhan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI di tiap matra, baik darat, laut, dan udara.

Dalam pembahasan tersebut, Ganjar lantas menyesalkan pembelian pesawat tempur bekas. Ganjar pun memaparkan sejumlah argumentasi dalam mendukung usulnya mengenai kenaikan anggaran pertahanan 1-2 persen dari PDB.

"Maka peningkatan itu Pak, kenapa saya sampaikan di awal tadi kenapa pertumbuhan harus tinggi, kenapa industri dalam negeri harus menjadi prioritas, bahkan saya sebut tadi, tank, heli dibuat di mana agar kita bisa konsisten dalam perencanaan pembangunan. Termasuk kita membuat kapal selam dengan PT PAL, yang kerja samanya kalau tidak salah bapak batalkan dengan Korea Selatan," paparnya.

Benarkah kerja sama itu batal?

Menurut data Kementerian Pertahanan, kerja sama PT PAL dengan Korea Selatan itu berjalan. Tercatat, alutsista yang sudah diproduksi di dalam negeri adalah kapal selam KRI Alugoro 405.  Proses pembuatannya dilakukan di galangan milik PT PAL yang bekerja sama dengan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co., Ltd (DSME) Korea Selatan melalui skema transfer teknologi.

Produksi kapal perang tersebut pertama kali dimulai pada 6 April 2015 dan rampung dikerjakan 11 April 2019. 

Mengutip keterangan tertulis dari TNI AL, KRI Alugoro 405 merupakan kapal selam ketiga yang menggunakan kekuatan diesel listrik. Dua kapal selam diesel listrik lainnya adalah KRI Nagapasa 403 dan KRI Ardadedali 404. 

Baca Juga: Anies Sentil Prabowo soal Alutsista: Utang Jangan Beli Bekas

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya