Data Pfizer di Badan Pengawas Obat Uni Eropa Dicuri via Serangan Siber

EMA menyebut data itu telah "diakses secara ilegal"

Jakarta, IDN Times - Badan Pengawas Obat Eropa (EMA), pada Jumat (11/12/2020), membenarkan bahwa telah terjadi pencurian data melalui serangan siber pada perusahaan pengembang vaksin. Hal ini menyusul laporan dari perusahaan farmasi Amerika Serikat Pfizer dan mitra mereka dari Jerman BioNTech bahwa dokumen terkait perkembangan vaksin COVID-19 mereka "diakses secara ilegal."

EMA mengungkapkan bahwa sejumlah dokumen milik pihak ketiga diakses secara tidak sah. EMA juga menyebut "perusahaan-perusahaan terkait" telah diberi tahu mengenai kejadian itu. Pada Rabu (9/12), saat memberi laporan tersebut pertama kali, EMA tidak memberikan informasi detail serangan siber apa yang terjadi. 

“Kami telah menjadi sasaran serangan dunia maya dan beberapa dokumen yang berkaitan dengan pengajuan peraturan untuk calon vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech telah dilihat,” kata pihak EMA kepada Pfizer dan BioNTech seperti tulis Reuters yang dikutip melalui ANTARA

1. EMA menyebut serangan siber itu tidak berpengaruh kepada jadwal persetujuan vaksin

Data Pfizer di Badan Pengawas Obat Uni Eropa Dicuri via Serangan Siberpfizer.com

Otoritas pengawas yang memiliki kewenangan mengeluarkan izin penggunaan sementara (emergency use authorisation/EUA) di Eropa itu, juga menyatakan bahwa insiden tersebut tidak berpengaruh terhadap operasi, atau jadwal, terkait evaluasi serta persetujuan obat dan vaksin COVID-19.

Al Jazeera menulis EMA menyatakan "tidak ada sistem BioNTech atau Pfizer yang dilanggar sehubungan dengan insiden ini dan kami tidak menyadari bahwa ada peserta studi yang telah diidentifikasi melalui data yang diakses."

Baca Juga: Hari Ini Inggris Mulai Imunisasi Massal COVID-19 dengan Vaksin Pfizer

2. Izin penggunaan darurat di Uni Eropa bagi vaksin Pfizer dijadwalkan pada 29 Desember

Data Pfizer di Badan Pengawas Obat Uni Eropa Dicuri via Serangan SiberPresiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen tiba untuk konferensi tingkat tinggi Uni Eropa pertama setelah penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Brussels, Belgia, Sabtu (18/7/2020) (ANTARA FOTO/Olivier Matthys/Pool via REUTERS)

Pengembangan Pfizer-BioNTech adalah salah satu yang terdepan dalam perlombaan global untuk menjadi yang pertama dalam meluncurkan vaksin COVID-19. Izin penggunaan darurat bagi vaksin mereka telah diberikan di Inggris, yang sudah mulai melaksanakan vaksinasi. 

Namun, vaksin Pfizer-BioNTech belum lolos di Uni Eropa. EMA telah mengatakan akan menyelesaikan peninjauan menyeluruh terhadap vaksin ini pada 29 Desember, seraya menambahkan jadwal itu mungkin saja dapat berubah.

3. WHO segera berikan izin bagi vaksin Pfizer-BioNTech

Data Pfizer di Badan Pengawas Obat Uni Eropa Dicuri via Serangan SiberBendera berkibar di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss (www.who.int)

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan segera memberi restu terkait izin penggunaan darurat vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech beberapa pekan mendatang. Kepala ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan mengatakan dengan dikeluarkannya izin itu, pendistribusian vaksin langsung bisa dilakukan di sejumlah negara yang badan pengawas obat nasionalnya belum mengevaluasi.

Setelah Pfizer, WHO juga akan meninjau calon vaksin produksi Moderna dan AstraZeneca. Menurut Swaminathan, sedikitnya 10 perusahaan telah menyatakan minat atau mengajukan permintaan izin penggunaan darurat untuk calon vaksin.

Baca Juga: BPOM AS Akui Ada Enam Relawan Meninggal Saat Uji Klinis Vaksin Pfizer

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya