Mengenal ReGeniC, Lab di DKI yang Bisa Produksi 80 Miliar Sel Punca
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Sel punca (stem cell) merupakan sebutan untuk sel yang belum memiliki fungsi khusus, sehingga sel dapat diubah, disesuaikan, dimanfaatkan, dan diperbanyak tergantung lokasi selnya.
Itulah yang menjadikan sel punca kerap digunakan sebagai metode pengobatan untuk mengatasi berbagai penyakit, termasuk kanker dan penyakit degeneratif. Pada intinya, sel punca digunakan sebagai bahan transplantasi dalam pengobatan, kemudian transplantasi sel dilakukan dengan menanam di organ tubuh untuk mengganti sel yang rusak akibat penyakit.
Di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta, ada salah satu laboratorium khusus yang digunakan untuk mengelola dan meneliti sel punca, yaitu ReGeniC yang dinaungi oleh PT Bifarma Adiluhung, yang merupakan anak perusahaan PT Kalbe Farma.
Yuk, kenalan lebih jauh dengan ReGeniC!
1. Sejarah singkat ReGeniC
Direktur PT Bifarma Adiluhung, Sandy Qlintang, menceritakan sejarah awal mula berdirinya fasilitas pengolahan sel punca pertama di Indonesia.
“Dimulai pada 1 Desember 2006, oleh dr. Boenjamin Setiawan, menjadi founder dan inovator dalam perkembangan stem cell di Indonesia. Beliau membangun fasilitas yang disebut Stem Cell and Cancer Institute (SCI) di Pulomas,” tutur Sandy.
Kemudian, pada 2012, di lokasi SCI itulah berdiri fasilitas pertama di Indonesia untuk pengolahan sel punca yang dinamakan ReGeniC, di bawah PT Bifarma Adiluhung yang mendapatkan Izin Operasional dari Kementerian Kesehatan, dan Sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Pada 2020, perusahaan ini telah berkembang menjadi industri farmasi yang memiliki fasilitas pengolahan sel punca dan metabolit yang baru dan terbesar di Indonesia.
Baca Juga: Terapi Stem Cell, Menjanjikan tetapi Penuh Tantangan
2. Mampu memproduksi 80 miliar sel punca
Menurut Sandy, produk ReGeniC memiliki tiga fokus, yaitu stem cell autologus (bersumber dari pasien untuk pasien yang sama), stem cell alogenik (dari donor untuk pasien), dan metabolit sel punca (secretome).
Kapasitas produksi maksimum untuk stem cell alogenik adalah 80 miliar sel, atau setara dosis seribu pasien dan 15 ribu liter secretome.
Editor’s picks
“ReGeniC telah bekerja sama dengan berbagai Universitas di Indonesia, khususnya sebagai pelopor dalam penelitian aplikasi klinis sel punca untuk indikasi osteoarthritis, luka bakar, dan patah tulang,” papar Sandy.
Pada 2021, ReGeniC bekerja sama dengan tiga rumah sakit, yaitu RSUD dr. Moewardi, RSUP dr. Sardjito, dan RS Hasan Sadikin untuk uji klinis sel punca pada pasien COVID-19 gejala berat.
Saat ini, Regenic juga secara resmi bekerja sama dengan beberapa rumah sakit, di antaranya RSUP dr. Sardjito dan RSJP Harapan Kita, untuk aplikasi klinis sel punca bagi pasien penderita cedera tulang belakang dan jantung.
3. Otoritas kesehatan Indonesia sempat mengunjungi ReGeniC
Pada Senin (3/10/2022), PT Bifarma Adiluhung menerima kunjungan dari Kementerian Kesehatan RI, BPOM, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Komite Pengembangan Sel Punca dan Sel (KPSPS). Kunjungan tersebut dilakukan untuk melihat fasilitas pengolahan sel punca (stem cell) ReGeniC.
“Kemenkes, BPOM, BRIN, KPSPS dan pihak Kalbe Farma mendiskusikan perkembangan penelitian dan aplikasi dari sel punca,” ujar Ketua Komite Pengembangan Sel Punca dan Sel, Amin Soebandrio, di gedung Kalbe Business Innovation Center, saat kunjungan.
“Kita semua berharap pertemuan ini dapat menumbuhkan kolaborasi yang lebih erat untuk bersama-sama mendukung perkembangan terapi sel punca di Indonesia melalui semangat kerjasama ABGC (Academy, Business, Government, and Community),” tambahnya.
4. DKI Jakarta juga membangun RS yang jadi andalan regenerative medicine
Sebagai informasi, pada akhir September lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan Rumah Sakit (RS) Toto Tentrem di Tebet. Rumah sakit ini diperuntukkan bagi kasus-kasus bedah dengan layanan regenerative medicine.
Menurut Anies, latar belakang pembangunan RS ini adalah untuk memberikan layanan kepada masyarakat khususnya di bidang bedah, layanan unggulan Kedokteran regeneratif (regenerative medicine), transplantasi sel punca untuk kanker (HSCT), dan pengembangan riset bioteknologi molekuler lainnya.
“Kita berharap di Jakarta ini lebih banyak lagi faskes yang makin spesifik menangani kebutuhan dari medis warga termasuk di antaranya adalah bedah rehabilitatif ini,” ujar dia.
“Kita berharap warga Indonesia yang membutuhkan pelayanan kesehatan dengan pendekatan ilmu termutakhir, tidak harus pergi keluar tapi juga ada dalam negeri,” ungkap Anies, menyoroti soal RS Toto Tentrem yang dihadapkan bisa memberikan pelayanan medis termutakhir.
Baca Juga: Mengenal Terapi Sel Punca, Metode Penanganan HIV
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.