Di tahun mendatang, target sukuk negara yang didapatkan Kementerian PUPR sejumlah Rp12,78 triliun, akan dialokasikan Rp5,28 triliun untuk pekerjaan-pekerjaan infrastruktur pengelolaan air.
Sehingga sangat mendukung program ketahanan pangan dan penyediaan air bersih. Besarnya alokasi pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur air ini, disadari oleh besarnya jumlah penduduk yang besar, namun tidak merata di Indonesia.
Sehingga memunculkan tantangan tersendiri dalam penyediaan kebutuhan pangan, ketersediaan sumber daya air yang layak secara kualitas dan kuantitas.
Suminto pun menargetkan adanya pembiayaan melalui skema syariah, sehingga dapat diterima lebih baik lagi oleh masyarakat.
"Secara langsung berperan membangun infrastruktur air untuk mendukung ketahanan pangan di Indonesia. Tentu saja, sukuk negara ini dikelola sejalan dengan asas pemerintahan yang baik. Dimana seluruh sumber keuangan maupun penggunaannya, harus dikelola secara efektif, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan oleh pemerintah kepada masyarakat luas,"tutupnya.