Kasus Baru COVID-19 di Sumbar Capai Angka Tertinggi, Hari Ini

Sebagian besar imported case

Padang, IDN Times - Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Barat, Jasman Rizal merilis bahwa ada penambahan 87 kasus baru COVID-19 per Rabu (26/8/2020).  Penambahan kasus tersebut tertinggi sejak pandemik menjangkiti Sumbar, akhir Maret lalu. 

Menurut Jasman, kasus baru itu berasal dari pemeriksaan 2.075 sampel spesimen terperiksa. Sebelumnya, penambahan kasus harian tertinggi terjadi pada Selasa (25/8/2020). 

Kota Padang menurut data, masih menduduki posisi teratas penyumbang kasus terkonfirmasi terbanyak hari ini yakni, 55 kasus.

Baca Juga: Ngeri, Peti Jenazah Positif Corona di Sumbar Dibuka Paksa Warga

1. Total, Sumbar catat total kasus 1.735 orang

Kasus Baru COVID-19 di Sumbar Capai Angka Tertinggi, Hari IniIlustrasi swab massal (IDN Times/Hilmansyah)

Setelah Padang, beberapa daerah lain juga mencatat penambahan kasus baru, yakni Kabupaten Agam (15), Kabupaten Tanah Datar (12), Kabupaten Padang Pariaman (3), Payakumbuh (1), dan Kabupaten Limapuluh Kota (1). 

Penambahan kasus ini lebih tinggi dari sebelumnya, Selasa (25/8/2020), yang mencatat 77 kasus. Sementara itu, total warga Sumbar yang terinfeksi virus mematikan itu kini sebanyak 1.735 orang.

“Dari 2.075 sample spesimen yang diperiksa di dua laboratorium yakni, Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Wilayah II Baso, ditemukan sebanyak 87 sample terkonfirmasi positif COVID-19,” kata Jasman Rizal, Rabu (26/8/2020).

1. Pemerintah setempat berikan layanan swab test gratis

Kasus Baru COVID-19 di Sumbar Capai Angka Tertinggi, Hari IniSwab tes seorang wartawan di Puskesmas Andalas, Kota Padang, Sumatra Barat. IDN Times/Andri NH

Menindaklanjuti tren kenaikan kasus terkonfirmasi COVID-19 itu dalam beberapa pekan terakhir, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat memastikan program swab test gratis untuk masyarakat tetap berjalan.

Layanan swab tes gratis itu tidak hanya diperuntukkan bagi warga luar yang datang ke Sumbar, namun, untuk semua warga yang memiliki riwayat kontak langsung dengan kasus terkonfirmasi atau yang merasa memiliki gejala.

“Silakan ikuti swab test. Gratis. Kebijakan ini, guna memutus mata rantai penularan COVID-19. Masyarakat tidak usah enggan, tidak usah takut. Ayo berkontribusi aktif sembari mematuhi protokol kesehatan secara ketat,” ujar Jasman.

2. Sebagian besar kasus baru merupakan imported case

Kasus Baru COVID-19 di Sumbar Capai Angka Tertinggi, Hari IniIlustrasi virus corona. IDN Times/Arief Rahmat

Berdasarkan tracing terhadap temuan kasus terkonfirmasi positif harian tersebut, Jasman mengungkap bahwa sebagian besar adalah imported case. Meski demikian, Jasman mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tidak cemas berlebihan dan tetap jalankan protokol kesehatan dengan ketat.

Tim satuan tugas akan berupaya keras bekerja semaksimal mungkin. Begitu juga dengan tenaga kesehatan.

“Jangan cemas dengan hasil tersebut. Jangan melihat angka-angka, lihatlah persentase yang masih terbaik di Indonesia. Peningkatan pun dirasa masih wajar dengan jumlah sampel yang diperiksa. Belum pernah pertambahan kasus harian mencapai ratusan," kata dia. 

Di sisi lain, warga juga diminta paham bahwa upaya tracing yang gencar akan berbanding lurus dengan jumlah kasus. Justru, jika di sebuah wilayah tidak pernah ada pemeriksaan, akan berbahaya. "Beberapa daerah, malah enggan mengirimkan sampelnya ke laboratorium kita. Mereka ingin mempertahankan status ‘hijaunya’. Ibarat bom waktu, bisa meledak kapan saja,” kata Jasman.

3. Tidak ada lagi PSBB

Kasus Baru COVID-19 di Sumbar Capai Angka Tertinggi, Hari IniPosko Check Poin PSBB di jalan Prof. Dr. Hamka, Air Tawar, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang. IDN Times/Andri NH

Seiring banyaknya pertanyaan apakah pembatasan sosial berskala besar atau PSBB akan kembali diterapkan atau tidak, Jasman menegaskan hal itu tidak akan diberlakukan lagi. Karena, saat ini sudah masuk era adaptasi baru.

Meski pandemi belum usai, namun ekonomi harus bergerak. Penerapan protokol kesehatan yang ketat, adalah kunci utama. Apabila, PSBB diterapkan lagi, maka perekonomian akan kembali terpuruk.  

“Virus masih ada di sekitar kita. Untuk itu, tetap patuhi protokol COVID-19, agar tidak terpapar dan menjadi inang ditempat kerja dan keluarga,” tutup Jasman Rizal.

Baca Juga: 1 Orang Positif COVID-19, Puluhan Wartawan di Padang Jalani Swab  

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya