Padang Pariaman Hentikan Sekolah Tatap Muka  

Bupati berencana izinkan masuk sekolah pada 24 Mei nanti

Padang, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar), memutuskan untuk menghentikan sementara aktivitas belajar mengajar tatap muka.

Penghentian sekolah tatap muka ini dilakukan untuk mengantisipasi penularan virus corona. Menurut Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur, sekolah tatap muka dihentikan sejak 27 April hingga 15 Mei 2021 nanti.

“Kita minta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan sistem luring atau daring. Atau, kombinasi keduanya,” kata Suhtri, Jumat (30/4/2021).

1. Swab tes dan vaksinasi secara masif

Padang Pariaman Hentikan Sekolah Tatap Muka  Ilustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Suhatri menegaskan, ia sudah menginstruksikan Dinas Kesehatan (Dinkes) serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) untuk melaksanakan swab tes maupun pemberian vaksinasi kepada guru atau tenaga pendidik.

“Kami minta Dinkes berkoordinasi dengan Disdikbud terkait dengan pelaksanaan swab tes dan proses vaksinasi,” ujar Suhatri Bur.

Baca Juga: 5 Sekolah di Palembang Gelar Simulasi Belajar Tatap Muka

2. Dipantau Satpol pp

Padang Pariaman Hentikan Sekolah Tatap Muka  Personel gabungan dari unsur TNI-Polri, Satpol PP, Dishub menggelar apel siaga di halaman Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Sabtu (23/5/2020), menjelang penertiban keramaian pada malam takbiran. (ANTARA/HO-Satpol PP Jaktim)

Agar seluruh proses tersebut berjalan dengan baik, kata Suhatri Bur, pihaknya juga sudah menginstruksikan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk memantau pelaksanaan ini.

“Kepada Satpol PP juga kita minta untuk memantau terlaksananya instruksi ini. Jika kondisi memungkinkan, maka kembali masuk sekolah setelah libur lebaran. Dimulai 24 Mei mendatang,” kata Suhatri Bur.

3. Penyebaran COVID-19 di Sumbar belum melandai

Padang Pariaman Hentikan Sekolah Tatap Muka  Mongabay.co.id

Diketahui, Sumbar sedang menghadapi potensi ledakan kasus COVID-19. Menurut data Gugus Tugas terbaru, tercatat dari 2.562 sampel yang diperiksa terdapat 281 kasus tambahan baru yang terkonfirmasi positif.

Kota Padang masih menduduki peringkat teratas dengan tambahan sebanyak 79 kasus. Lalu di posisi kedua ada Kabupaten Limapuluh Kota dengan tambahan 33 kasus, dan urutan ketiga Kabupupaten Kepulauan Mentawai dengan 25 kasus tambahan.

Baca Juga: Jelang Idulfitri, Satgas COVID-19 Antisipasi Kepulangan Ribuan PMI 

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya