Abdul mengatakan peristiwa awan panas guguran tersebut sekaligus menunjukkan aktivitas Gunung Merapi masih tinggi. Erupsi juga terjadi pada Minggu (8/8/2021). Kala itu, awan panas guguran yang meluncur hingga 3.000 meter ke arah barat daya.
"Beberapa kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter juga terpantau menuju ke arah yang sama," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (11/8/2021).
Abdul menjelaskan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang melaporkan APG tersebut kali ini juga memicu terjadinya hujan abu tipis di 19 desa dan 7 kecamatan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Belasan desa itu meliputi Desa Paten dan Desa Sengi di Kecamatan Dukun, Desa Ketep dan Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan, Desa Pakis, Desa Gejagan, Desa Rejosari, Desa Banyusidi, Desa Ketundan, Desa Petung dan Desa Daleman Kidul di Kecamatan Pakis, Desa Pucungsari, Desa Pesidi dan Desa Lebak di Kecamatan Grabag, Desa Kaliurang di Kecamatan Srumbung, Desa Kebonagung di Kecamatan Tegalrejo, Desa Karangkajen, Desa Donorejo dan Desa Krincing di Kecamatan Secang.
Kepala BPBD Kabupaten Magelang Edi Wasono melalui pesan singkat melaporkan, menurut perkembangan asesmen di lapangan, terjadinya hujan abu vulkanik juga dipengaruhi faktor angin. Sehingga cakupan wilayah hujan abu meluas, yang awalnya hanya dilaporkan berdampak pada tujuh desa berkembang menjadi 19 desa.
“Luncuran awan berdampak pada hujan abu karena terbawa angin dan menyebar di berbagai desa,” kata Edi.