Deretan Tokoh yang Diberi Gelar Pahlawan Nasional di Era Jokowi

Ada 36 tokoh yang diberi gelar Pahlawan Nasional oleh Jokowi

Jakarta, IDN Times – Presiden Joko "Jokowi" Widodo telah memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada beberapa tokoh Indonesia yang dianggap berjasa dalam pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia, di zaman perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Presiden Jokowi memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada tokoh-tokoh yang ikut terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, sejak awal pemerintahannya pada 2014. Gelar tersebut diberikan sebagai tanda jasa dan tanda penghormatan.

Berikut tokoh-tokoh Indonesia yang diberi gelar Pahlawan Nasional pada masa pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca Juga: 4 Tokoh Dapat Gelar Pahlawan Nasional dari Jokowi

1. Sembilan tokoh yang ditetapkan jadi Pahlawan Nasional pada 2014 dan 2015

Deretan Tokoh yang Diberi Gelar Pahlawan Nasional di Era JokowiIDN Times/Indra Zakaria

Presiden Jokowi resmi menetapkan empat tokoh Indonesia sebagai Pahlawan Nasional pada Jumat, 7 November 2014. Penetapan itu berdasarkan Keppres Nomor 115/TK/Tahun 2014. Berikut empat tokoh tersebut:

  • Abdul Wahab Hasbullah, tokoh Jawa Timur yang berjasa karena telah meningkatkan dukungan Nahdatul Ulama terhadap pemerintah Indonesia pada masa kemerdekaan.
  • Jamin Ginting, tokoh dari Sumatra Utara yang berjasa dalam menumpas gerakan Darul Islam atau Tentara Islam Indonesia.
  • Sukarni Kartodiwerjo, tokoh Jawa Timur yang dianggap berjasa dalam merumuskan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia
  • Raden Muhammad Mangoendiprodjo, tokoh Jawa Timur yang berjasa dalam peristiwa revolusi kemerdekaan di Surabaya.

Pada Kamis, 5 November 2015 Presiden Jokowi juga memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada lima tokoh indonesia berdasarkan Keppres Nomor 116/TK/Tahun 2015. Berikut tokoh tersebut:

  • Bernard Wilhelm Lapian, tokoh yang ikut berjuang merebut kekuasaan dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, terutama terlibat aktif dalam peristiwa Merah Putih pada 14 Februari 1946.
  • Ki Bagus Hadikusumo, tokoh Muhammadiyah dari Yogyakarta. Ia termasuk dalam anggota BPUPKI dan PPKI. Ia juga pernah berdebat sengit terkait dasar negara terutama terkait Piagam Jakarta.
  • Mas Isman, tokoh dari Malang, Jawa Timur yang merupakan pembentuk organisasi pelajar bersenjata pada 30 Agustus 1945 dengan dasar pemikiran bahwa para pelajar harus berjuang mengangkat senjata melawan penjajah.
  • Moehammad Jasin, dikenal sebagai "Bapak Brimob Polri" asal Sulawesi yang membentuk satuan Brigade Mobil (Brimob) dan menjadi Koordinator Brimob di semua Keresidenan Jawa Timur pada 1946 untuk menjaga keamanan dan ketahanan serta mengamankan wilayah Jawa Barat dari ancaman gerombolan DI/TII.
  • I Gusti Ngurah Made Agung, dikenal sebagai Raja Badung VII dari Bali yang menentang Belanda melalui karya sastranya, seperti Geguritan Dharma Sasana, Geguritan Niti Raja Sasana, dan lainnya. Serta menjadi pelopor pertempuran Puputan Badung pada 20 September 1906 melawan kolonial Hindia Belanda.

2. Lima tokoh yang menjadi Pahlawan Nasional pada 2016 dan 2017

Deretan Tokoh yang Diberi Gelar Pahlawan Nasional di Era JokowiPahlawan I Gusti Ngurah Rai bersama istri, Desak Putu Kari. (dok.IDN Times/I Gusti Ngurah Rai Pahlawan Nasional, 2017)

Pada Kamis, 10 November 2016, Presiden Jokowi memberi gelar Pahlawan Nasional kepada Raden As’ad Syamsul Arifin. Pemberian gelar itu berdasarkan Keppres Nomor 90/TK/Tahun 2016.

Raden As’ad Syamsul Arifin dianggap telah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik untuk mencapai, merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan bangsa.

Pada Kamis, 9 November 2017, berdasarkan Keppres Nomor 115/TK/Tahun 2017, Presiden Jokowi resmi memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada enam tokoh Indonesia. Berikut tokoh tersebut:

  • Lafran Pane, merupakan salah satu pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada 5 Februari 1947. Ia juga merupakan salah satu sarjana ilmu politik pertama di Indonesia.

  • Sultan Mahmud Riayat Syah, merupakan tokoh perjuangan asal Riau yang pernah memerangi Belanda yang berada di Hulu Riau pada 1787.

  • Malahayati, adalah seorang pejuang perempuan dari Kesultanan Aceh. Ia memimpin 2.000 orang pasukan Inong Balee (janda-janda pahlawan yang telah syahid) dan berperang melawan kapal-kapal dan benteng-benteng Belanda pada 1599 di pelabuhan dagang Aceh.
  • Muhammad Zainuddin Abdul Madjid adalah ulama dari Lombok, Nusa Tenggara Barat dan merupakan pendiri Nahdlatul Wathan. Ia menjadikan madrasah yang didirikannya sebagai pusat pergerakan kemerdekaan dan membentuk "Gerakan al-Mujahidin” melawan penjajah.

Baca Juga: Yuk, Mengenal 10 Pahlawan Indonesia Pejuang Kemerdekaan

3. Ada 12 tokoh yang menjadi Pahlawan Nasional pada 2018 dan 2019

Deretan Tokoh yang Diberi Gelar Pahlawan Nasional di Era JokowiPresiden Joko Widodo (kanan) menyerahkan plakat anugerah gelar pahlawan nasional kepada ahli waris tokoh asal Sulawesi Tenggara Sultan Himayatuddin, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi (kiri) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/11/2019). Pemerintah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh, yaitu anggota BPUPKI/PPKI Abdul Kahar Mudzakkir, Alexander Andries Maramis dan KH Masykur, tokoh jurnalisme dan pendidikan asal Sumatera Barat Ruhana Kudus, Sultan Himayatuddin asal Sulawesi Tenggara, dan tokoh bidang kedokteran serta pendidikan Prof Dr M Sardjito. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Presiden Jokowi memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada enam tokoh Indonesia pada Kamis, 8 November 2018, berdasarkan Keppres Nomor 123/TK/Tahun 2018. Berikut tokoh tersebut:

  • Abdurrahman Baswedan, merupakan anggota BPUPKI, Wakil Menteri Muda Penerangan RI pada Kabinet Sjahrir, anggota BP-KNIP. Pada masa revolusi, ia menyiapkan gerakan pemuda peranakan Arab untuk berperang melawan Belanda.
  • Andi Depu Maraddia Balanipa, seorang pejuang wanita yang berhasil mempertahankan Tinambung, Polewali Mandar dari penaklukan Belanda. 
  • Depati Amir, tokoh Bangka, Timur Sumatra. Ia melawan penjajah Belanda di Bangka yang saat itu memiliki kepentingan terhadap aktivitas tambang timah.
  • Kasman Singodimedjo, Ketua KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) dan berjasa dalam perancangan Piagam Jakarta. Pada1945 ia menjadi Jaksa Agung Indonesia.
  • Pangeran Muhammad Noor, dianggap berhasil mempersatukan pasukan pejuang kemerdekaan di Kalimantan ke dalam basis perjuangan Divisi IV ALRI. Ia juga merupakan anggota PPKI dan salah satu pejuang dalam merebut kemerdekaan di tanah Borneo.
  • Syam'un, tokoh dari Banten yang pernah bergabung dalam Pembela Tanah Air (PETA) sebagai Dai Dan Tyo yang membawahi seluruh Dai Dan I PETA wilayah Serang. Pada awal Kemerdekaan, Syam'un berhasil meredam gejolak sosial di Banten.

Pada 2019, Presiden juga memberikan gelar pahlawan nasional pada enam tokoh Indonesia pada 7 November 2019, berdasarkan Keppres Nomor 120/TK/Tahun 2019. Berikut tokoh tersebut:

  • Abdul Kahar Muzakir adalah anggota BPUPKI. Ia juga pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Islam Indonesia selama 14 tahun.
  • A.A. Maramis adalah tokoh dari Yogyakarta yang merupakan anggota BPUPKI dan KNIP. Ia juga pernah menjadi Menteri Keuangan Indonesia dan merupakan orang yang menandatangani Oeang Republik Indonesia pertama.
  • Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi adalah tokoh dari Sulawesi Tenggara yang dianggap giat bergerilya melawan pemerintahan Hindia Belanda dalam Perang Buton.
  • K.H. Masykur adalah tokoh dari Jawa Timur yang merupakan anggota BPUPKI. Ia juga pendiri Pembela Tanah Air (PETA), serta menjadi pemimpin Barisan Sabilillah pada pertempuran 10 November 1945.
  • Ruhana Kuddus (Roehana Koeddoes), tokoh perempuan dari Sumatra Barat yang mendirikan surat kabar perempuan pertama di Indonesia bernama Sunting Melayu. Ia juga pelopor berdirinya dapur umum dan badan sosial untuk membantu para gerilyawan. 
  • Sardjito adalah tokoh dari Yogyakarta yang ikut serta dalam proses pemindahan Institut Pasteur di Bandung ke Klaten.

Baca Juga: 5 Pahlawan Perempuan yang Pernah Diabadikan dalam Lembaran Rupiah 

4. Sembilan tokoh yang menjadi Pahlawan Nasional pada 2020 dan 2021

Deretan Tokoh yang Diberi Gelar Pahlawan Nasional di Era JokowiUpacara penganugerahan gelar Pahlawan Nasional, yang merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Pahlawan Tahun 2020, yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/11/2020). (BPMI Setpres/Muchlis)

Pada 2020 Presiden Jokowi juga memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada enam tokoh Indonesia pada Selasa, 10 November 2020, berdasarkan Keppres Nomor 117/TK/Tahun 2020. Berikut tokoh tersebut:

  • Arnold Mononutu adalah tokoh dari Sulawesi Utara yang membantu rakyat Maluku Utara setelah kemerdekaan dan merupakan pendiri organisasi politik bernama Persatuan Indonesia.
  • Sultan Baabullah adalah tokoh dari Provinsi Maluku Utara yang berhasil mengusir penjajah Portugis dari Ternate dan meningkatkan jaringan niaga Asia di Maluku.
  • Machmud Singgirei Rumagesan adalah seorang pejuang asal Papua Barat. Ia merupakan pendiri Gerakan Tjendrawasih Revolusioner Irian Barat (GTRIB) untuk melawan Belanda.
  • Raden Mattaher adalah tokoh asal Jambi yang merupakan panglima perang dengan segudang taktik gerilya, ia mampu menggempur serdadu Belanda dan berhasil menenggelamkan kapal perang Belanda di perairan Sungai Kumpeh Muaro Jambi.
  • Sutan Mohammad Amin Nasution adalah tokoh dari Sumatra Utara. Selama bekerja di Kementerian Dalam Negeri, ia menjadi penggerak utama konsep otonomi daerah dan menjadi Ketua Panitia Divisi Regional Indonesia sampai 31 Agustus 1956.

Tahun 2021, Presiden Jokowi kembali memberi gelar Pahlawan Nasional kepada empat tokoh Indonesia pada Rabu, 10 November 2021, berdasarkan Keppres Nomor 109/TK/Tahun 2021. Berikut tokoh tersebut:

  • Usmar Ismail adalah seorang sutradara film, wartawan, dan pejuang Indonesia asal Minangkabau. Ia dianggap sebagai pelopor drama modern dan perfilman di Indonesia. Ia juga dikenal sebagai Bapak Film Indonesia.
  • Tombolotutu adalah Pahlawan Nasional pertama dari Sulawesi Tengah. Dalam menghadapi penjajah Belanda, Tombolatutu mengerahkan pasukan khusus yang diberi nama Marsose.
  • Sultan Aji Muhammad Idris adalah tokoh dari Kalimantan Timur yang merupakan seorang antikolonialisme dan melakukan pertempuran dengan VOC di Wajo, Sulawesi Selatan.
  • Raden Aria Wangsakara adalah tokoh dari Banten yang merupakan pejuang dan pendiri wilayah Tangerang untuk menjaga wilayah Tangerang dari pendudukan VOC.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya