Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi cuaca ekstrem (IDNTimes/Rochmanudin)
Ilustrasi cuaca ekstrem (IDNTimes/Rochmanudin)

Bogor, IDN Times - Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Jawa Barat Hery Antasari, mendorong jajarannya agar perawatan jalan dan drainase mendapat perhatian lebih dalam menghadapi cuaca ekstrem.

Menurut Hery, perhatian lebih diperlukan karena sering kali genangan di jalan merusak struktur konstruksinya, sehingga menjadi salah satu pemicu tanah longsor dan banjir di sekitarnya.

Hery pun telah menyampaikan hal itu saat apel rutin di Plaza Balai Kota Bogor, Senin (4/11/2024) bersama aparatur sipil negara (ASN).

"Setiap hari hujannya luar biasa, durasinya juga cukup lama. Saya pikir penguatan-penguatan yang berkaitan langsung dengan itu harus diperkuat, dari sisi anggaran dan perhatiannya. Terutama perawatan drainase dan jalan, itu harus diberikan perhatian," tegas Hery.

1. Bogor disebut memiliki satu musim

Ilustrasi hujan (IDN Times/Irwan Idris)

Hery menjelaskan perhatian itu mengacu pada cuaca di Kota Bogor yang berbeda dengan wilayah lain, yakni bisa dikatakan hanya memiliki satu musim, karena hujan atau panas bisa terjadi sepanjang tahun saling berseling.

Jawa Barat, khususnya Kota Bogor, kata Hery, jika hujan turun dan membuat genangan di jalan, maka dipastikan kerusakan struktur jalan akan terjadi.

"Jadi upaya atau usaha harus lebih besar dari pada kota lain. Makanya mengapa bencana seperti longsor, banjir, atau pergerakan tanah itu di Jawa Barat paling besar," kata Hery.

2. Saat hujan deras, bencana bisa terjadi setiap hari

Mahasiswa tewas tertimpa pohon tumbang di Jalan Tentara Pelajar, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/11/2024). (BPBD Kota Bogor).

Selama hujan mulai rutin turun setiap hari sejak akhir Oktober 2024, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus merilis data Kejadian bencana alam dan nonalam, berupa tanah longsor, pohon tumbang, dan atap rusak.

BPBD Kota Bogor setidaknya menangani 114 kejadian bencana selama Oktober 2024. Ini belum termasuk kejadian bencana yang terjadi sepekan ini saat hujan rutin setiap hari. Menurut catatan BPBD, sedikitnya dua kejadian bencana ringan seperti atap rusak terjadi saat hujan deras sepekan ini.

“Menurut data laporan warga yang ditangani setidaknya dua kejadian setiap hari ada, bisa tiga, lima bahkan lebih,” kata Kepala BPBD Kota Bogor, Hidayatullah.

3. Prediksi sepakan cuaca ekstrem di Bogor

Ilustrasi pohon tumbang akibat cuaca ekstrem (IDN Times/Riyanto.)

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan wilayah Kabupaten dan Kota Bogor berpotensi mengalami cuaca ekstrem hujan deras disertai angin kencang dan petir, dalam sepekan ke depan mulai 31 Oktober sampai 6 November 2024.

Forecaster Stasiun Koordinator NDF dan MEWS Provinsi Jawa Barat, Leni Jantika Haswan, dalam keterangan tertulisnya yang diterima IDN Times, 30 Oktober 2024 memaparkan, sepekan terakhir terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan konvektif dan terjadinya hujan lokal di sebagian wilayah Jawa Barat.

Leni mengimbau warga Jawa Barat waspada dan antisipasi dini terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem, sebab beberapa waktu terakhir ini sejumlah wilayah di Jawa Barat mengalami cuaca panas pada siang hari yang diikuti turunnya hujan pada sore hingga malam hari.

Kondisi ini merupakan salah satu ciri masa peralihan musim, di mana pola hujan yang biasa terjadi pada sore hingga menjelang malam hari, didahului adanya udara hangat dan terik pada pagi hingga siang hari.

Editorial Team