Kebumen, IDN Times - Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) memantau kekeringan tanaman padi di Kabupaten Kebumen. Di sana ditemukan beberapa lokasi yang terancam kekeringan, antara lain di Kecamatan Bulus Pesantren dan Petanahan.
Luas tanaman padi sawah (standing crop) yang terancam kekeringan pada Musim Tanam kedua (MT II) 213 Ha, meliputi Desa Indrosari 6 Ha, Desa Sangubanyu 30 Ha, Desa Ambalkumolo 9 Ha, Desa Bocor 14 Ha, Desa Waluyo 4 Ha, dan Desa Sidomoro 160 Ha.
Saat ini umur tanaman padi 30 hari setelah tanam (HST). Di Kecamatan Bulus Pesantren, pantauan dilakukan di Desa Sidomoro, Desa Tanjungsari, dan Desa Bocor.
Berdasarkan pantauan, Desa Sidomoro Gapoktan Mitra Tani merupakan desa paling luas standing crop yang terancam kekeringan.
"Penyebab kekeringan yang melanda Kecamatan Bulus Pesantren karena pengurangan suplai air dari Waduk Wadaslintang (intake Kedungsamak) ke jaringan irigasi. Juga karena musim kemarau yang maju, bulan April curah hujan rendah dan Mei sudah tidak ada hujan. Sementara awal masa tanam yang mengalami kemunduran," tutur Direktur Jenderal PSP, Sarwo Edhy, Senin (17/6).