Jakarta, IDN Times - Founder dan CEO PolMark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah, mengatakan indikasi Pemilu 2024 jadi peristiwa yang mengkhawatirkan publik sudah terdeteksi sejak awal. Puncaknya, saat praktik nepotisme terjadi dan publik dipaksa menerima hal tersebut
Untuk itu, aplikasi Warga Jaga Suara hadir untuk menjaga suara seluruh pemilih dan mengawasi praktik kecurangan.
"Indikasi sejak awal 2024 jadi pemilu yang mengkhawatirkan, tetapi puncaknya ketika praktik nepotisme terjadi amat sangat terang benderang, publik kita dipaksa menerima. Baik kita terima tetapi perlawanan tidak boleh di hentikan," ujar Eep di Jakarta Pusat, Jumat (9/2/2024).