Kongres PAN Sempat Ricuh, Warganet Singgung Perang Badar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Video dan foto kericuhan Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) yang digelar di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, viral di media sosial.
Dalam video tersebut terlihat peserta kongres saling melempar kursi dan botol. Kericuhan ini ternyata menarik perhatian warganet. Seperti apa komentar warganet menyikapi kisruh di kongres PAN?
1. Warganet menyinggung perang badar dalam video tersebut
Seorang warganet menyinggung pernyataan Amien Rais soal perang badar ketika dirinya menjadi tim sukses pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta pada 2014 lalu.
"Potret perang badar impian mbah Amien Rais sang pemimpin Partai Allah," tulis akun bernama @Yoga_Kriwol.
Warganet lain bernama @eko_kunthadi juga juga turut mengomentari video tersebut dengan menyinggung perang badar.
"Ini baru perang Badar. Serrrrbuuuuu....," tulisnya
2. Penulis dan intelektual muda Nahdlatul Ulama Zuhairi Misrawi ikut berkomentar
Editor’s picks
Penulis dan intelektual muda Nahdlatul Ulama Zuhairi Misrawi juga turut berkomentar terkait video viral tersebut.
"Tolong jangan memaknai PERANG BADAR dengan lempar-lempar kursi. Itu pemahaman yang salah atas sejarah," tulisnya dalam akun @zuhairimisrawi.
3. Kubu Zulhas dan Mulfachri Nyaris Bentrok di Kongres PAN
Sebelumnya diberitakan kongres ke V Partai Amanat Nasional (PAN) memanas sejak dibuka pada Senin (10/2) malam. Bahkan benih kericuhan sudah terjadi sebelum acara dibuka
Kongres yang berlangsung di Kendari, Sulawesi Tenggara itu kembali ricuh pada Selasa (11/2). Kericuhan terjadi antara tim pendukung calon Ketua Umum PAN, Mufachri Harahap dan Zulkilfi Hasan. Mereka nyaris bentrok.
Namun keduanya terlihat berpelukan menjelang detik-detik akhir penghitungan suara pemilihan ketua umum PAN periode 2020-2024. Penghitungan suara sendiri memenangkan Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN.
Baca Juga: Ricuh Lagi, Kubu Zulhas dan Mulfachri Nyaris Bentrok di Kongres PAN