Cerita Ninoy Karundeng Dipukuli Hingga Diancam Dibunuh oleh Habib

Polisi menetapkan 11 orang tersangka penganiayaan Ninoy

Jakarta, IDN Times - Pegiat media sosial, Ninoy Karundeng, mengungkapkan peristiwa penculikan dan penganiayaan yang dialaminya. Dia menjelaskan, kejadian itu bermula saat dia tengah mengambil gambar aksi demonstrasi pada Senin (30/9) lalu. Kala itu, dia mengikuti anak-anak atau orang yang berlarian karena terkena gas air mata.

"Di situlah saya mengambil foto terus saya diperiksa. Begitu dia tahu bahwa saya adalah relawan Jokowi, langsung saya dipukul dan diseret ke dalam masjid," kata Ninoy di Resmob Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (7/10).

1. Ninoy tidak diizinkan keluar dari masjid

Cerita Ninoy Karundeng Dipukuli Hingga Diancam Dibunuh oleh HabibIDN Times/Axel Jo Harianja

Ninoy menjelaskan, setibanya di Masjid Al-Falah, Pejompongan, Jakarta Pusat, dia diinterogasi beragam pertanyaan. Namun, setiap dia menjawab, ia malah dipukuli oleh puluhan orang. Ninoy juga meminta agar dikeluarkan dari masjid. Akan tetapi, tidak diizinkan.

"Sampai saya minta tolong disediakan hijab. Sehingga, saya bisa keluar aman, tapi tetap tidak diperbolehkan," jelasnya.

Baca Juga: Polisi Tangkap Pelaku Pengeroyokan Relawan Jokowi, Ninoy Karundeng

2. Seorang habib merancang untuk membunuh Ninoy

Cerita Ninoy Karundeng Dipukuli Hingga Diancam Dibunuh oleh HabibIlustrasi. (IDN Times/Sukma Shakti)

Saat itu, lanjut Ninoy, ada seseorang yang dipanggil Habib memberi ultimatum kepadanya. Habib itu menyebut waktu yang dimiliki Ninoy sangat pendek, sebab kepalanya akan dibelah. Habib tersebut juga menginterogasi Ninoy dan memukulinya.

"Saya bermohon untuk tetap hidup karena saya punya anak, istri, dan seterusnya. Tapi tetap saja saya tidak diperbolehkan pulang, tetap harus ada di situ," katanya.

Ninoy melanjutkan, ketika itu sang Habib menanyakan apakah ada ambulans yang akan datang ke masjid tersebut. Sebab, Ninoy diancam akan dieksekusi sebelum subuh dan mayatnya dibuang ke wilayah yang terdampak kerusuhan.

"Habib itu yang merancang untuk membunuh saya di situ bersama dengan penyedia ambulans yang mengaku sebagai tim medis," terangnya.

Tim medis itu sedari awal, juga menginterogasi Ninoy. Mereka juga membuka media sosial miliknya dan melihat tulisan serta komentar-komentar yang ada.

"Sekarang setiap saya keluar ke mana-mana saya takut. Karena ada seseorang yang menanyakan tentang nama istri dan anak saya dan seterusnya dan dimasukkan ke dalam HP," katanya.

"Rumah saya juga, banyak orang asing yang ke situ pada hari kedua. Jadi hari ini saya sudah tidak berada di rumah lagi, tidak mungkin tinggal di rumah bersama anak dan istri saya," sambungnya.

3. Ninoy kaget video penganiayaannya viral

Cerita Ninoy Karundeng Dipukuli Hingga Diancam Dibunuh oleh Habibdok. IDN Times/Screenshot

Dalam kesempatan itu, Ninoy mengaku, sempat kaget video penganiayaannya viral di media sosial. Namun berkat itu, polisi pun meyakinkan dia untuk melaporkan kejadian yang menimpanya.

Ninoy dibebaskan pada siang keesokan harinya. Saat itu, dia membawa sepeda motor. Namun sayang, motor tersebut dirusak dan kunci motornya dibuang.

"Pulang itu pakai Gobox dipesankan oleh tim medis. Tim medis mengirimkan saya dengan Gobox," ucapnya.

4. Polisi menetapkan 11 orang tersangka

Cerita Ninoy Karundeng Dipukuli Hingga Diancam Dibunuh oleh HabibIlustrasi Rutan Polda Metro Jaya (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Polisi saat ini sudah menetapkan 11 orang tersangka terkait penganiayaan itu. Di antaranya AA, ARS, YY, RF, Baros, S, TR, SU, ABK, IA dan AR. 10 tersangka telah ditahan di Polda Metro Jaya. Sedangkan tersangka TR, tidak ditahan lantaran alasan kesehatan.

Polisi juga sampai saat ini masih memeriksa dua orang saksi yang diduga terlibat yakni, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persaudaraan Alumni (PA) 212, Bernard Abdul Jabbar, dan satu orang lainnya berinisial F alias Ferry.

Baca Juga: Ninoy Karundeng Dianiaya, Sekjen PA 212 Dipanggil Polisi

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya