Dipanggil ke Istana, Ini Rekam Jejak Kapolri Jenderal Tito Karnavian

Tito jadi Polisi yang mendapat kenaikan pangkat cukup cepat

Jakarta, IDN Times - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Tito Karnavian turut dipanggil oleh Presiden Joko 'Jokowi' Widodo ke Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (21/10). Ia datang sekitar pukul 12.09 WIB.

Namun, Tito mengatakan belum mengetahui perihal apa yang membuat dirinya dipanggil Jokowi. Ia hanya memperkirakan bahwa dirinya dipanggil terkait masalah keamanan usai pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada Minggu (20/10) kemarin. Lantas, apakah Tito akan didapuk menjadi menteri?

Bagaimana sepak terjang Tito di dalam Korps Bhayangkara? Berikut ulasan selengkapnya yang telah dirangkum IDN Times dari berbagai sumber.

1. Tito mendapat kenaikan pangkat cukup cepat

Dipanggil ke Istana, Ini Rekam Jejak Kapolri Jenderal Tito KarnavianANTARA FOTO/Jojon

Jenderal Polisi Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D. lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 26 Oktober 1964. Ia adalah seorang perwira tinggi polisi yang saat ini menjabat sebagai Kapolri.

Kapolri ke-24 ini termasuk seorang polisi yang mendapat kenaikan pangkat cukup cepat. Saat masih menyandang pangkat AKBP, ia memimpin tim Densus 88 yang berhasil melumpuhkan teroris Dr. Azhari di Batu, Jawa Timur, pada 9 November 2005.

Pangkatnya dinaikkan dan ia menerima penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Polisi Sutanto bersama dengan para kompatriotnya seperti Idham Azis, Saiful Maltha, Petrus Reinhard Golose, Rycko Amelza Dahniel, dan lainnya.

Tito juga pernah memimpin sebuah tim khusus kepolisian yang berhasil membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin M. Top. Atas prestasi ini, pangkatnya dinaikkan menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen) Polisi dan diangkat menjadi Kepala Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri.

Kariernya terus menanjak, dan dia sempat menjabat sebagai Kapolda Papua dan Kapolda Metro Jaya. Pada 14 Maret 2016, ia diangkat menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menggantikan Komjen. Pol. Saud Usman Nasution yang memasuki masa pensiun.

Pada 15 Juni 2016, Presiden Joko Widodo mengirim surat kepada DPR, yang isinya menunjuk Tito sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Pol. Badrodin Haiti yang akan segera pensiun. DPR menyetujui usulan ini dalam sidang paripurna pada awal Juli 2016.

Tito resmi dilantik sebagai Kapolri oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Juli 2016. Dengan jabatan ini, ia menjadi lulusan AKPOL angkatan 1987 tercepat yang menyandang pangkat bintang empat.

2. Memilih Akademi Kepolisian ketimbang universitas ternama

Dipanggil ke Istana, Ini Rekam Jejak Kapolri Jenderal Tito KarnavianIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Tito Karnavian mengenyam pendidikan di SMA Negeri 2 Palembang kemudian melanjutkan pendidikan AKABRI pada 1987 karena gratis dan tidak ingin membebankan biaya orang tuanya.

Sekolah dasar dan sekolah menengah pertama ditempuh di Sekolah Xaverius, kemudian sekolah menengah atas ditempuh di SMA Negeri 2 Palembang. Tatkala duduk di kelas 3, Tito mulai mengikuti ujian perintis.

Semua tes yang ia jalani lulus, mulai dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, Kedokteran di Universitas Sriwijaya, Hubungan Internasional di Universitas Gadjah Mada, dan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Keempatnya lulus, tapi yang dipilih adalah AKABRI, terutama Akademi Kepolisian.

Tahun 1993, Tito menyelesaikan pendidikan di Universitas Exeter di Inggris dan meraih gelar MA dalam bidang Police Studies, dan menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) di Jakarta pada 1996 dan meraih Strata 1 dalam bidang Police Studies.

Baca Juga: Di Depan Jokowi, Tito Minta Tunjangan TNI/Polri Naik 100 Persen

3. Sejumlah penembakan misterius terjadi saat Tito masih menjabat Kapolda Papua

Dipanggil ke Istana, Ini Rekam Jejak Kapolri Jenderal Tito KarnavianIDN Times/Galih Persiana

Tito yang kala itu masih berpangkat bintang dua atau Inspektur Jenderal (Irjen) diangkat menjadi Kepala Polda Papua pada 3 September 2012 menggantikan pejabat lama, Irjen Pol Bigman Lumban Tobing. Namun, secara resmi baru aktif pada 27 September 2012.

Menurut mantan Komisioner Kompolnas, Hamidah Abdurrachman, selama Tito menjabat sebagai Kapolda Papua, sejumlah penembakan misterius masih terus terjadi. Bahkan, kontak tembak antar-pasukan dan kelompok separatis juga marak. Namun jumlah penembakan tersebut bisa ditekan.

Setelah tidak menjabat Kapolda Papua dan terjadi kegaduhan politik di DPR akhir tahun 2015, nama Tito Karnavian disebut dalam rekaman yang berhubungan dengan Pilpres 2014 dalam kapasitasnya sebagai Kapolda Papua. Hal itu disebabkan, adanya rekaman pembicaraan kasus pemufakatan jahat Mantan Ketua DPR terhadap PT Freeport bulan November 2015.

Akan tetapi, Tito membantah dan mengatakan bahwa dia pernah membicarakan Freeport tetapi konteksnya berbeda, yaitu kepada Menteri ESDM Sudirman Said dalam saran pengamanan Freeport.

4. Banyak gebrakan yang dilakukan saat menjabat Kapolda Metro Jaya

Dipanggil ke Istana, Ini Rekam Jejak Kapolri Jenderal Tito KarnavianANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Saat menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya pada 12 Juni 2015 hingga 16 Maret 2016, Tito Karnavian mendapat banyak sorotan media dan publik. Banyak gebrakan yang dilakukan Tito pada awal jabatannya. Salah satunya, Tito meminta jajarannya untuk blusukan mengurai kemacetan setiap Senin pagi dibandingkan melakukan Apel Pagi.

Selain itu, salah satu kasus besar yang dihadapi Tito yaitu teror bom dan penembakan di pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat pada awal Januari 2016. Dengan pengalamannya yang mendalam soal terorisme, dalam waktu kurang dari 5 jam Ibu kota sudah kembali dikuasai dan kondusif dan tujuh orang tersangka tertangkap.

Menurut Tito, kasus itu merupakan tanggung jawab ISIS serta merupakan perebutan kekuasaan ISIS di Asia Tenggara melalui eks Narapidana Bahrun Naim.

Beberapa kasus lainnya yang banyak menyedot perhatian publik yaitu, dua kali ancaman teror di Mall Alam Sutera, Kota Tangerang, kontroversi penetapan status siaga satu Jakarta saat Final Piala Presiden 2015, penggusuran kawasan prostitusi Kalijodo (Jakarta Utara) penggusuran perumahan bantaran sungai Kampung Pulo (Jakarta Timur).

Kemudian, kasus pembunuhan seorang perempuan 27 tahun bernama Wayan Mirna melalui zat sianida di kedai kopi pusat perbelanjaan Jakarta Pusat. Kala itu, Polda Metro Jaya sampai bekerja sama dengan Polisi Federal Australia.

Presiden Joko "Jokowi" Widodo memperkenalkan para calon menterinya hari ini. Rencananya, hari ini hanya dilakukan perkenalan saja terhadap para calon menterinya. Sementara, pelantikan para calon menteri akan dilaksanakan pada Rabu pagi.

Sejak pukul 09.30 WIB, beberapa tokoh sudah mulai hadir di Istana, mulai dari mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, Bupati Minahasa Selatan Tetty Paruntu, CEO Gojek Nadiem Makarim, Komisaris Utama NET Mediatama Televisi Wishnutama, dan Pendiri PT Mahaka Media (ABBA) Tbk, Erick Thohir.

Baca Juga: Dipanggil ke Istana, Tito Karnavian: Saya Pikir Terkait Keamanan

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya