IMS 2020: Ini Cara Alissa Wahid Penuhi Ekonomi Lewat Kemanusiaan

Kuncinya focus and passion #IMS2020

Jakarta, IDN Times - Koodinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Qotrunnada Munawwarah Wahid, atau yang biasa disapa Alissa Wahid mengungkapkan cara memenuhi kegiatan ekonomi dalam kegiatan kemanusiaan. Menurutnya, semua itu harus didasari dengan fokus dan passion.

Hal itu diungkapkan Alissa dalam acara Indonesia Millennial Summit (IMS) 2020 sesi Hijrah, yang bertajuk Islam & Philanthropy: Spread Kindness Around You.

"Saya itu dulu tahun 1999 waktu menikah, saya kepikiran bukan tipe (pekerja) di kantor. Suami saya juga enggak. Tahun 90 kami (bekerja) di lapangan terus di (bidang) pemberdayaan masyarakat," ujarnya di Gedung The Tribrata Darmawangsa, Jakarta Selatan, Jumat (17/1).

Putri pertama dari mantan Presiden Indonesia ke-4, Alm. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu melanjutkan, dia dan sang suami belajar menyusun investasi keuangan. 

"(Jadi ) Karyawan iya, jadi pebisnis iya. Kami terus membagun aset secara personal dan hidup dari situ. Sehingga, tidak mencari kerjaan-kerjaan. Itu resep saya," kata Alissa.

"You dont have to be big. Yo have to start to be big. Apa pun keputusan yang kamu ambil saya ingin menekuni bidang philanthropy (kemanusiaan). Waktu gak bisa di manage, yang bisa di manage adalah prioritas. Intinya mau belajar," sambung Alissa.

Untuk diketahui, hingga 2019, ada sekitar 130-an komunitas Jaringan Gusdurian yang tersebar di Indonesia. Komunitas ini, kerap memberikan pandangan berkaitan dengan sikap-sikap Gusdurian terhadap masalah bangsa, politik, dan juga kemanusiaan.

IDN Times menggelar Indonesia Millennial Summit 2020. Acara dengan tema "Shaping Indonesia's Future" ini berlangsung pada 17-18 Januari 2020 di The Tribrata, Dharmawangsa, Jakarta.

IMS 2020 menghadirkan lebih dari 60 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan millennial.

Ajang millennial terbesar di Tanah Air ini dihadiri oleh lebih dari 5.000 pemimpin millennial. Dalam IMS 2020, IDN Times  juga meluncurkan Indonesia Millennial Report 2020 yang melibatkan 5.500 responden di 11 kota di Indonesia. Survei yang dilakukan oleh IDN Research Institute bersama Nielsen bertujuan untuk memahami perilaku sekaligus menepis mitos stereotip di kalangan millennial.

Simak hasilnya di IMS 2020 dan ikuti perkembangannya di IDN Times.

https://www.youtube.com/embed/RkGZhjS6uGk

Baca Juga: IMS 2020: Cerita Alissa Wahid soal Asal Mula Terbentuknya Gusdurian 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya